 |
| Kepala suku di perbatasan RI–RDTL ajak warga menjaga kerukunan sebagai anugerah Tuhan demi persaudaraan lintas batas negara. |
Kefamenanu, NTT – Hidup rukun di perbatasan Indonesia–Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) bukan sekadar kewajiban, melainkan anugerah Tuhan untuk mempererat tali persaudaraan. Hal ini ditegaskan Mikhael Nisfo, kepala suku yang mewakili tiga suku besar di wilayah perbatasan, Senin (15/9/2025).
“Hidup rukun di tanah batas negara adalah anugerah yang diberikan Tuhan untuk mempererat tali persaudaraan sejak leluhur kita ada. Batas negara tidak boleh memisahkan kita, karena pada dasarnya kita berasal dari rumpun budaya dan adat yang sama,” ungkap Mikhael.
Menurutnya, masyarakat di kawasan perbatasan memiliki tanggung jawab besar sebagai garda terdepan dalam menjaga keharmonisan antarwarga. Perbedaan administrasi negara tidak boleh dijadikan alasan untuk memicu konflik, tetapi justru harus dimaknai sebagai jembatan persaudaraan yang memperkaya hubungan sosial, budaya, dan ekonomi.
Mikhael juga mengingatkan pentingnya mengedepankan nilai gotong royong, saling menghormati, serta musyawarah adat dalam menyelesaikan perbedaan. “Jangan biarkan kesalahpahaman kecil berkembang menjadi konflik yang merugikan semua pihak,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa adat istiadat dan kearifan lokal merupakan fondasi yang mampu menjaga persatuan lintas batas. Dengan suasana damai, kata Mikhael, masyarakat bisa hidup tenang, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sekaligus memperkuat ikatan kekerabatan dengan saudara-saudara di seberang perbatasan.
“Pada akhirnya, kita semua adalah saudara yang diwarisi tanah yang sama, hanya dibedakan oleh batas administrasi negara. Mari kita jaga keharmonisan demi masa depan yang damai di perbatasan,” pungkas Mikhael Nisfo.
Hidup di perbatasan RI–RDTL tidak seharusnya dipandang sebagai pemisah, tetapi sebagai peluang memperkuat jembatan persaudaraan yang diwariskan leluhur. Dengan semangat kebersamaan, damai di tanah batas bisa menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
✒️: ***
