Kupang,NTT– Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT melalui Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen dan Akuntansi resmi menggelar kegiatan Pembekalan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Kamis (4/9/2025). Sebanyak 130 mahasiswa mengikuti kegiatan ini sebagai persiapan sebelum terjun ke dunia kerja melalui pengalaman lapangan.
Kegiatan pembekalan dibuka secara resmi oleh Rektor UPG 1945 NTT, Uly J. Riwukaho, SP., M.Si. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa teori tanpa praktik tidak cukup, karena PKL mahasiswa adalah bagian penting dari proses pembelajaran yang menekankan penerapan ilmu di dunia nyata.
“PKL memberi ruang belajar empiris. Teori yang kita peroleh di bangku kuliah sering kali berbeda dengan kondisi nyata di lapangan. Dinamika kerja, kebutuhan, bahkan konflik kepentingan membuat mahasiswa harus benar-benar siap menghadapi realitas,” ujar Riwukaho.
Lebih lanjut, Riwukaho mengisahkan pengalamannya saat masih kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Teknik Elektro, ketika menjalani PKL di PT Semen Kupang selama tiga bulan. Dari pengalaman itu, ia menyadari bahwa PKL merupakan kesempatan nyata untuk memahami perbedaan antara teori dan praktik.
Ia menekankan, PKL berbeda dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Jika KKN lebih fokus pada pelayanan dan pengabdian masyarakat, maka PKL bersifat spesifik sesuai bidang studi yang dipelajari mahasiswa. “Dasarnya, kalau dalam bahasa Sabu disebut da saim da soleh, artinya sesuatu yang kita pelajari secara teori ideal tidak selalu sama dengan yang ada di lapangan,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Riwukaho menganalogikan PKL seperti seorang petinju.“Kalau hanya berlatih di sasana kelihatan hebat, tapi ketika naik ring bisa jadi pukulannya lemah. Begitu juga mahasiswa, kalau hanya teori tanpa praktik maka tidak cukup. PKL ini wadah untuk mengasah keterampilan dan pengalaman nyata,” jelasnya.
Selain keterampilan, PKL juga dapat menjadi bekal kepercayaan diri mahasiswa. Ia mencontohkan keterampilan public speaking: meski teori bisa dipahami, namun keberanian untuk berdiri dan berbicara di depan umum hanya bisa diasah lewat praktik langsung.
Rektor UPG 1945 juga mengingatkan bahwa banyak lulusan yang mendapat tawaran kerja setelah menyelesaikan PKL.
“Beberapa tahun lalu, banyak mahasiswa kita yang setelah PKL diminta kembali bekerja oleh perusahaan. Itu membuktikan bahwa anak-anak kita cukup baik kualitasnya,” ungkapnya.
Karena itu, ia berpesan agar mahasiswa memanfaatkan waktu PKL selama dua bulan ini untuk menggali pengalaman, membangun jejaring, sekaligus menyusun gambaran topik skripsi.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa mendapat arahan dari tiga narasumber utama:
- Dr. Made Susilawati, SE., MM – Etika dan Disiplin Mahasiswa
- David R. E. Selan, SE., MM – Soft Skill & Personal Branding
- Dr. Stefanus Reinati, SE., MM – Penguatan Kompetensi Mahasiswa
Para narasumber menyampaikan materi secara komprehensif, menekankan pentingnya disiplin, etika, pengembangan diri, serta strategi membangun citra profesional di dunia kerja.
Di akhir sambutannya, Riwukaho menekankan pentingnya PKL sebagai pintu masuk bagi mahasiswa untuk mempersiapkan penelitian skripsi.
“Selama dua bulan, manfaatkan kesempatan ini untuk melihat hal-hal unik di lapangan yang bisa menjadi bahan riset. Itu bisa kalian jadikan skripsi, bahkan artikel ilmiah untuk diterbitkan di jurnal,” pesannya.
Dengan demikian, kegiatan pembekalan ini bukan hanya mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja, tetapi juga membekali mereka dengan wawasan riset dan publikasi akademik.
Kegiatan pembekalan PKL ini menjadi langkah awal bagi 130 mahasiswa Fakultas Ekonomi UPG 1945 NTT untuk memperkuat keterampilan, mengembangkan soft skill, membangun personal branding, sekaligus menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat.
✒️: EH