Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Di Tengah Maraknya Kekerasan Digital, Puan Floresta Bicara Ajak Pemuda Indonesia Stop Bullying dan Jaga Persatuan

Selasa, 28 Oktober 2025 | Oktober 28, 2025 WIB Last Updated 2025-10-28T12:30:10Z

 

Puan Floresta Bicara ajak pemuda Indonesia hentikan bullying dan kekerasan digital lewat diskusi publik bertema komunikasi empatik di era digital.


Maumere,NTT, 28 Oktober 2025 — Di tengah maraknya kekerasan digital dan perundungan (bullying) di media sosial, komunitas Puan Floresta Bicara (PFB) menyerukan aksi nyata bagi pemuda Indonesia untuk menjaga etika berkomunikasi dan memperkuat persatuan bangsa.


Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, PFB menggelar diskusi publik bertajuk “Stop Bullying, Stop Kekerasan: Peran Komunikasi Pemuda Indonesia dalam Menjaga Persatuan di Era Digital.”


Acara yang berlangsung secara daring melalui Google Meet ini menghadirkan dua akademisi nasional, yakni Wisnu Prasetya Utomo, Dosen Departemen Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Frederik Masri Gasa, S.IP., M.Si, Dosen BINUS University. Diskusi dipandu oleh Patrisia Lama Bahi, anggota aktif Puan Floresta Bicara.


Dalam paparannya, para narasumber menyoroti meningkatnya kekerasan verbal, ujaran kebencian, dan bullying online yang dapat menggerus nilai-nilai kemanusiaan serta merusak persatuan bangsa.


“Pemuda hari ini tidak cukup hanya aktif di media sosial, tetapi harus cerdas berkomunikasi dan berani menolak segala bentuk kekerasan digital,” ujar Wisnu Prasetya Utomo.


Sementara itu, Frederik Masri Gasa menekankan pentingnya komunikasi empatik dan literasi digital bagi generasi muda.


 “Teknologi bisa menjadi alat pemersatu atau pemecah. Kuncinya ada di tangan generasi muda yang mampu mengelola komunikasi dengan etika dan tanggung jawab,” jelasnya.


Diskusi publik ini menjadi ajang refleksi penting bagi peserta untuk meneguhkan kembali semangat Sumpah Pemuda. Menurut moderator Patrisia Lama Bahi, semangat persatuan kini juga harus dihidupkan dalam dunia digital.


“Mari kita mulai dari diri sendiri. Hentikan bullying, hentikan kekerasan, dan jadikan komunikasi sebagai jalan menuju persatuan,” ajaknya.


Acara berlangsung interaktif dan inspiratif, menghadirkan berbagai sudut pandang tentang bagaimana literasi digital dapat membangun budaya komunikasi yang sehat. Para peserta juga memperoleh manfaat berupa pengetahuan baru, jejaring lintas daerah, dan semangat kolaborasi untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan beradab.

✒️: Albert Cakramento