Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Empat PSK di Maumere Positif Sifilis, Satu Hamil — Satpol PP Sikka Gencarkan Razia & Edukasi Seksual

Selasa, 28 Oktober 2025 | Oktober 28, 2025 WIB Last Updated 2025-10-28T07:34:14Z

 

Empat PSK di Maumere positif sifilis, satu hamil. Satpol PP Sikka tingkatkan razia dan edukasi kesehatan seksual untuk cegah penyebaran PMS.


Maumere, NTT — Empat PSK di Maumere positif sifilis dan satu di antaranya sedang hamil. Fakta ini terungkap setelah Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka melakukan penertiban terhadap praktik prostitusi terselubung di wilayah Maumere pada Senin sore (27/10/2025).


Petugas mengamankan enam orang pekerja seks komersial (PSK) dari sebuah rumah di Jalan Teka Iku, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, sekitar pukul 16.30 Wita.


Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan dan Penyuluhan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Yosef Nong, SH, MH, menjelaskan bahwa penggerebekan berawal dari laporan warga yang memergoki salah satu pelaku melakukan pencurian. Setelah diinterogasi, diketahui bahwa pelaku juga terlibat dalam aktivitas prostitusi di wilayah kota Maumere.


 “Enam orang tersebut kami amankan untuk dimintai keterangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, empat orang dinyatakan positif sifilis dan satu di antaranya sedang hamil,” ungkap Yosef Nong.


Dari hasil pemeriksaan lanjutan, para PSK tersebut diketahui menawarkan jasa seksual dengan tarif antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per layanan, tergantung permintaan pelanggan. Aktivitas mereka berpindah-pindah — mulai dari kos-kosan, losmen, hingga penginapan di sekitar pusat kota Maumere.


“Yang memprihatinkan, sebagian besar pelanggan tidak menggunakan alat pelindung, sehingga sangat berisiko terhadap penyebaran penyakit menular seksual,” tambah Yosef.


Lebih lanjut, pihak Satpol PP mengungkapkan bahwa Monumen Tsunami Maumere sering dijadikan lokasi pertemuan awal antara PSK dan pelanggan sebelum berpindah ke tempat lain. Salah satu pelaku bahkan berprofesi ganda sebagai pekerja toko dan pencuci pakaian untuk menutupi aktivitasnya.


Untuk memastikan kondisi kesehatan para pelaku, petugas menggandeng Puskesmas Beru, Kelurahan Kota Baru, guna melakukan pemeriksaan lengkap. Empat orang dinyatakan positif sifilis, sementara dua lainnya masih menunggu hasil laboratorium lanjutan.


Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Drs. Adeodat Buang Dacunha, menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya praktik prostitusi terselubung yang kini disertai dengan penyebaran penyakit menular seksual (PMS) di Maumere.


 “Ini bukan sekadar pelanggaran ketertiban umum, tapi juga ancaman kesehatan masyarakat. Kami akan terus melakukan operasi terhadap kos-kosan, losmen, dan hotel yang menjadi tempat praktik ilegal ini,” tegasnya.


Yosef Nong menambahkan bahwa pihaknya juga mengajak semua stakeholder — tokoh masyarakat, tokoh agama, RT/RW, Linmas, dan perangkat kelurahan — untuk terlibat aktif dalam pencegahan.


“Edukasi dan penyuluhan kesehatan seksual harus ditingkatkan agar generasi muda tidak terjerumus. Penyakit seperti HIV dan sifilis sudah menjadi ancaman nyata di Kabupaten Sikka,” ujarnya menutup pernyataan.