Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

"Memimpin Itu Harus Rela Menderita”: Wali Kota Kupang Lantik Jefri Pelt Jadi Sekda di Aula Rumah Jabatan

Kamis, 16 Oktober 2025 | Oktober 16, 2025 WIB Last Updated 2025-10-16T12:29:17Z
Wali Kota Kupang Christian Widodo lantik Jefri Pelt sebagai Sekda di Aula Rumah Jabatan. Ia tegaskan pemimpin sejati harus siap berkorban demi pelayanan publik.



Kota Kupang, NTT —Suasana haru dan khidmat menyelimuti Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Kamis (16/10/2025). Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, melantik Jefri Edward Pelt, SH sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang dengan pangkat Pembina Utama IV/C Jabatan lama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.


Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemerintah Kota Kupang, perwakilan BKP2D Provinsi NTT, serta tamu undangan dari berbagai instansi. Bagi Wali Kota, momentum ini bukan sekadar seremonial jabatan, tetapi penegasan atas amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh integritas dan tanggung jawab.


“Bagi saya, hari ini bukan hanya pelantikan sebuah jabatan, tetapi penegasan sebuah amanah besar untuk menuntun dan menggerakkan roda birokrasi agar tetap berada di jalan pengabdian dan pelayanan,” ujar Christian Widodo dalam sambutannya.


Ia menegaskan, jabatan Sekda bukan sekadar posisi administratif, melainkan penentu arah dan jembatan visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota terhadap seluruh perangkat daerah. Karena itu, menurutnya, dibutuhkan loyalitas dan komitmen tinggi dalam menjalankan roda pemerintahan.


“Sekda harus menjadi jembatan dan navigator utama lintas sektor. Ia punya tanggung jawab besar untuk memastikan seluruh program pemerintah berjalan dengan baik dan berpihak pada masyarakat,” jelasnya.


Dalam bagian yang paling menyentuh, Christian Widodo menekankan makna kepemimpinan sejati. Dengan suara bergetar namun tegas, ia mengatakan,


 “Memimpin itu harus rela menderita. Pemimpin sejati tidak menyalahkan bawahan. Ketika anak buah salah, pemimpin harus hadir dan bertanggung jawab. Itulah pemimpin yang sesungguhnya.”


Wali Kota juga mengakui, dalam menjalankan kebijakan, tidak semua pihak akan sejalan. Namun, baginya, keberanian membuat keputusan demi kebaikan publik jauh lebih penting daripada menjaga popularitas pribadi.


“Kalau saya hanya ingin populer, saya tidak perlu jadi wali kota. Tapi tugas saya menjaga masyarakat. Kalau ada kebijakan yang baik, meski ada yang menolak, saya tetap akan jalankan,” tegasnya.


Selain berbicara soal kepemimpinan, Christian juga memberikan refleksi mendalam tentang makna jabatan. “Kita tahu apa yang kita miliki, tapi kita tidak tahu kapan Tuhan atau masyarakat akan mengambilnya kembali. Maka bekerjalah dengan integritas, karena jabatan ini hanyalah titipan,” pesannya penuh makna.


Sebelum menutup acara, Wali Kota Kupang sempat menyinggung suasana sukacita pelantikan. Ia berpesan agar euforia tidak berlebihan dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.


“Pesta boleh, tapi jangan sampai pagi-pagi. Nikmati kebahagiaan hari ini, besok kita harus kembali bekerja untuk rakyat,” ujarnya sambil tersenyum disambut tawa hadirin.


Pelantikan Jefri Edward Pelt di Aula Rumah Jabatan ini menjadi simbol awal semangat baru birokrasi Pemerintah Kota Kupang — kepemimpinan yang melayani, bekerja dengan hati, dan berani berkorban demi masyarakat.

✒️: kl