Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Melki Laka Lena Gaspol Vokasi Asrama dan 31 Ribu Rumah Layak di NTT 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | Desember 19, 2025 WIB Last Updated 2025-12-19T04:10:44Z
Pemprov NTT siapkan 10 sekolah vokasi asrama dan renovasi 31.570 rumah layak huni tahun 2026 demi SDM unggul dan kesejahteraan rakyat.


Kupang, NTT — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) resmi mengumumkan arah kebijakan pembangunan strategis tahun anggaran 2026 dengan fokus kuat pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya sektor pendidikan dan perumahan.


Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur NTT, Imanuel Melkiades Laka Lena, dalam kegiatan coffee morning bersama insan pers yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (19/12/2025). Dalam pertemuan itu, Gubernur Melki memaparkan secara terbuka program unggulan yang akan menjadi motor penggerak pembangunan NTT ke depan.


Salah satu program prioritas adalah pembangunan 10 sekolah vokasi berbasis asrama yang akan tersebar merata di berbagai wilayah strategis, mulai dari daratan Timor, Flores, Sumba, hingga wilayah kepulauan.


Anak-anak akan bersekolah sekaligus tinggal di asrama. Kurikulumnya akan disesuaikan dengan keunggulan daerah masing-masing. Misalnya, sekolah vokasi garam di Rote Ndao, peternakan di Sumba, hingga energi baru terbarukan di Flores,” jelas Melki.


Menurutnya, konsep sekolah vokasi ini dirancang menyerupai sekolah rakyat, namun dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan berbasis potensi lokal. Tidak hanya fokus pada pendidikan formal, pemerintah juga menyiapkan ekosistem produktif agar peserta didik dapat tumbuh mandiri secara ekonomi.


Nantinya siswa membiayai sekolahnya sendiri dari hasil produktivitas mereka di ekosistem yang kami siapkan,” tambahnya.


Di sektor perumahan, Pemprov NTT juga melakukan lompatan kebijakan yang signifikan. Setelah membangun 75 unit rumah layak huni pada tahun 2025, target tahun 2026 ditingkatkan secara drastis melalui skema kolaborasi lintas anggaran.


Skema tersebut melibatkan pembiayaan renovasi rumah sebesar Rp20 juta per unit, yang bersumber dari:


  • Pemerintah Provinsi NTT: Rp5 juta
  • Pemerintah Kabupaten/Kota: Rp5 juta
  • Dana Desa: Rp10 juta


Dengan kolaborasi ini, kami menargetkan sebanyak 31.570 unit rumah di tingkat desa dan kelurahan dapat direnovasi menjadi hunian layak huni pada tahun 2026,” papar Gubernur Melki.


Selain pendidikan vokasi dan perumahan, Pemprov NTT juga tetap memprioritaskan perbaikan infrastruktur dasar, seperti penanganan jalan rusak, pembangunan sumur bor, serta perluasan jaringan listrik. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar program listrik gratis dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok terpencil NTT.


Menutup keterangannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa media massa memiliki peran strategis dalam mengawal jalannya pembangunan daerah.


Ia berharap insan pers dapat menjadi mitra kritis dan konstruktif dalam mengawal implementasi program Dasa Cita, sehingga seluruh kebijakan yang dirancang benar-benar memberi dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat Nusa Tenggara Timur.


Dengan strategi pembangunan berbasis kolaborasi dan potensi lokal, Pemprov NTT menegaskan langkah serius menuju NTT yang mandiri, produktif, dan berkeadilan pada tahun 2026.

✒️: Eh