Ende, NTT, 5 September 2025 – Di balik megahnya rumah adat kerucut dan warisan budaya megalitik yang lestari, Desa Adat Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, menyimpan persoalan serius: lemahnya sinyal internet yang membayangi potensi pariwisata setempat.
Masalah ini tidak hanya menghambat komunikasi, tetapi juga menjadi batu sandungan utama dalam pengembangan sektor pariwisata desa. Wisatawan yang ingin menjelajahi keunikan Wologai kesulitan memperoleh informasi sebelum berkunjung, sementara warga desa tidak leluasa memanfaatkan teknologi digital untuk promosi, pemasaran, maupun transaksi daring.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Ende dari Partai Gerindra Dapil IV, Yosafat Yosef Lima, SH, kepada media pada Jumat (5/9).
Yosafat menegaskan, Wologai memiliki kekayaan budaya dan daya tarik wisata yang luar biasa, namun lemahnya jaringan internet menyebabkan akses informasi sangat terbatas.
“Fenomena ini bisa menghambat wisatawan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan mengekang masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara optimal,” tegasnya.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Ende untuk segera mengambil langkah konkret tanpa menunda. Menurutnya, infrastruktur telekomunikasi seharusnya sudah diprioritaskan setara dengan jalan, listrik, dan air bersih.
“Kami meminta Pemkab Ende serius menanggapi persoalan ini. Koordinasi intensif dengan penyedia layanan telekomunikasi mutlak dilakukan agar kualitas jaringan di Wologai dapat segera diperbaiki. Dan masyarakat juga berharap pemerintah dapat memasang lampu jalan di wilayah desa tersebut hingga Detukeli,” ujar Yosafat.
Tokoh adat, pemerintah desa, dan warga Wologai Tengah sebelumnya juga telah mengajukan aspirasi resmi berisi rekomendasi strategis untuk memperbaiki kualitas sinyal internet demi mendukung pengembangan destinasi wisata.
Mereka menilai, konektivitas digital merupakan fondasi penting dalam:
1. Promosi wisata – memperluas jangkauan informasi dan menarik minat wisatawan.
2. Akses informasi dan reservasi – memudahkan wisatawan dalam perjalanan serta pemesanan daring.
3. Meningkatkan kepercayaan wisatawan – memberi rasa aman dan keyakinan untuk berkunjung.
Usulan konkrit yang diajukan mencakup pembangunan atau peningkatan menara BTS di kawasan kampung adat, kerja sama strategis Pemda dengan penyedia layanan telekomunikasi, program Desa Digital dan Internet Masuk Desa dari Kementerian Kominfo, hingga prioritas penyaluran program Starlink untuk Desa Wologai Tengah.
Wologai dikenal dengan rumah adat unik bergaya arsitektur megalitik, tradisi lisan, serta ritual adat yang masih hidup hingga kini. Semua ini menjadi daya tarik kuat sebagai ikon wisata budaya Kabupaten Ende.
Namun, para pengamat pariwisata lokal mengingatkan, tanpa perbaikan signifikan pada jaringan internet, Wologai berisiko kehilangan peluang emas untuk menjangkau pasar wisatawan muda yang sangat bergantung pada akses informasi digital dalam menentukan destinasi perjalanan.
Hingga kini, Pemkab Ende belum mengumumkan rencana teknis maupun langkah strategis untuk mengatasi persoalan krusial ini. Harapan besar kini bertumpu pada desakan DPRD dan aspirasi masyarakat agar dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Jika terwujud, Wologai berpotensi tumbuh bukan hanya sebagai warisan budaya yang dilestarikan, tetapi juga sebagai destinasi pariwisata digital yang kompetitif di kancah nasional dan internasional.