Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pengusaha Leonard Anthony Soroti Sampah, Lampu Jalan, dan Air Bersih di Kupang: Pesan Penting untuk Wali Kota Baru

Sabtu, 22 Februari 2025 | Februari 22, 2025 WIB Last Updated 2025-02-22T15:19:40Z
Leonard Anthony pemilik Toko NAM


Kupang, NTT – Kondisi Kota Kupang menjadi perhatian serius bagi tokoh masyarakat Tionghoa sekaligus pengusaha ternama,  Leonard Anthony pemilik Toko NAM. Ia menitipkan sejumlah pesan kepada Wali Kota baru, dr. Christian Widodo, agar memperhatikan berbagai persoalan mendesak yang masih menjadi keluhan masyarakat, seperti pengelolaan sampah, penerangan jalan, dan akses air bersih.


Menurut Anthony, masalah sampah di Kota Kupang saat ini sangat memprihatinkan. Sampah bertebaran di berbagai titik tanpa pengelolaan yang jelas, sehingga menimbulkan kesan kumuh dan berpotensi menjadi sumber penyakit.


"Sampah di Kota Kupang ini masih belum tertata dengan baik. Kalau kita bandingkan dengan Kota Surabaya di zaman Bu Risma, pengelolaan sampahnya sangat rapi dan tertata. Kali-kali hidup di sana bersih, sedangkan di Kupang banyak kali mati yang justru penuh sampah. Ini harus menjadi perhatian serius," tegas Anthony, Sabtu (22/2/2025).


Ia berharap Wali Kota baru segera mengambil langkah konkret dalam menangani sampah dengan lebih profesional, misalnya dengan memperbanyak tempat pembuangan sampah sementara (TPS), sistem pengangkutan yang lebih terjadwal, serta program edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat.


Selain sampah, Anthony juga menyoroti kurangnya lampu penerangan jalan di berbagai titik Kota Kupang. Meski tiang listrik sudah berdiri, banyak kawasan yang masih terasa gelap pada malam hari.


"Lampu jalan masih kurang di banyak tempat. Ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga keamanan warga. Kalau jalan-jalan utama masih gelap, bagaimana dengan lingkungan yang lebih jauh dari pusat kota?" ujarnya.


Ia menilai, penerangan jalan yang cukup akan membuat kota terasa lebih hidup, meningkatkan aktivitas ekonomi malam, serta mengurangi potensi tindakan kriminal.


Masalah lain yang diangkat Anthony adalah krisis air bersih yang masih dirasakan banyak warga Kupang. Menurutnya, pasokan air minum dan air bersih harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah, karena hingga saat ini masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkannya.


"Air itu kebutuhan dasar. Kita tidak bisa membiarkan masyarakat terus kesulitan air bersih. Harus ada solusi konkret, apakah dengan membangun lebih banyak sumur bor, memperbaiki jaringan distribusi, atau mencari alternatif sumber air lain," kata Anthony.


Tak hanya persoalan infrastruktur dan kebersihan, Anthony juga menyoroti pentingnya menghidupkan pusat kuliner khas Kota Kupang. Ia berharap pemerintah kota dapat menyediakan tempat khusus yang menjual makanan khas NTT, sehingga memudahkan wisatawan dan pendatang yang ingin menikmati kuliner lokal.


"Setiap kota yang maju pasti punya ikon kuliner khas. Kupang harus punya tempat-tempat strategis yang menjual makanan khas NTT, supaya wisatawan dan tamu dari luar tidak kesulitan mencari tempat makan yang autentik," ujarnya.


Menurutnya, pengembangan sektor kuliner tidak hanya akan meningkatkan daya tarik Kota Kupang tetapi juga membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.


Anthony berharap Wali Kota dr. Christian Widodo dan wakilnya dapat membawa perubahan nyata bagi Kota Kupang dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang lebih baik, kebersihan kota, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.


"Kami semua berharap dengan kepemimpinan baru ini, Kota Kupang bisa lebih tertata, lebih bersih, lebih terang, dan lebih nyaman untuk dihuni. Ini kesempatan untuk membuktikan bahwa Kupang bisa menjadi kota yang lebih hidup dan berdaya saing," pungkasnya.


Pesan dari Anthony Leonardi ini menjadi gambaran nyata tentang kondisi Kota Kupang saat ini. Permasalahan sampah, minimnya penerangan jalan, serta krisis air bersih memang menjadi isu yang terus dikeluhkan warga. Kini, semua mata tertuju pada Wali Kota dr. Christian Widodo untuk melihat sejauh mana komitmen dan langkah konkret yang akan diambil dalam menjawab tantangan ini.(kl)