![]() |
SMPN 9 Kota Kupang patuhi instruksi wali kota soal kebersihan dan pengelolaan sampah, namun masih ada catatan seperti kloset kotor dan sampah plastik berserakan. |
Kota Kupang,NTT, 30 April 2025 – UPTD SMP Negeri 9 Kota Kupang menunjukkan komitmen terhadap kebersihan lingkungan sekolah sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan dan Wali Kota Kupang. Saat pemantauan hari ini, sejumlah hal positif terlihat, namun masih ada catatan penting untuk dibenahi.
Bak sampah berwarna sudah tersedia dan sesuai standar: hijau untuk sampah organik, kuning untuk non-organik, dan merah untuk B3. Para siswa pun telah mendapatkan edukasi tentang jenis dan warna tempat sampah baik dalam apel pagi maupun di kelas. Namun, di lapangan, masih banyak siswa yang belum konsisten membuang sampah pada tempatnya.
“Anak-anak sudah tahu aturan, tapi belum sepenuhnya terbiasa. Kadang masih asal buang, atau mencampur jenis sampah,” ungkap Maria Giri, Kepala SMPN 9 Kota Kupang.
Kondisi kamar mandi cukup baik — bersih, rapi, dengan pencahayaan memadai. Namun, beberapa kloset masih terlihat kotor akibat tumpahan cat di lubang kloset, yang belum sempat dibersihkan. Tembok kamar mandi perempuan pun masih mengeluarkan bau tak sedap, menjadi catatan untuk perbaikan lebih lanjut.
Sekolah ini juga memiliki ruang khusus merokok, sebuah fasilitas yang belum dimiliki banyak sekolah lain. Edukasi larangan merokok telah dilakukan melalui tulisan yang cukup terbaca di lingkungan sekolah.
Sayangnya, masih ditemukan botol plastik berserakan di belakang sekolah. Meja dan kursi di beberapa kelas juga dipenuhi coretan. Tembok sekolah tampak berlumut dan cat mulai mengelupas, memperkuat kesan perlunya pengecatan ulang.
“Sampah plastik yang terlihat itu sebenarnya sedang dipilah oleh petugas kebersihan, sebelum dibawa ke tempat penitipan sementara,” jelas Maria Giri. Ia menambahkan, tumpukan daun-daun kering masih sering terlihat karena banyaknya pohon di sekitar sekolah dan kondisi cuaca berangin.
Terkait siswa yang kedapatan bermain gim di kelas, Maria Giri menjelaskan bahwa hari itu siswa memang diizinkan membawa ponsel karena sedang mengikuti simulasi ujian, yang telah disepakati dengan orang tua.
Secara keseluruhan, SMPN 9 telah melaksanakan instruksi pemerintah kota terkait kebersihan dan pengelolaan sampah dengan baik. Namun, beberapa hal masih perlu dibenahi, seperti kebiasaan membuang sampah dengan benar, perawatan fasilitas, serta peningkatan kerindangan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
Catatan tambahan: Meski sekolah ini berukuran kecil, kerja sama seluruh warga sekolah menjadi kunci utama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
(kl)