![]() |
Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo kawal PPPK tahap 2, percepat tanda tangan NIP, dan tunjukkan reformasi birokrasi nyata dalam 100 hari kerja.(Foto: news-daring.com) |
Kota Kupang, NTT-Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan bahwa 100 hari kerjanya bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata dari reformasi birokrasi yang berpihak pada rakyat. Hal ini disampaikannya kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa, 27 Mei 2025.
"Jangan salah artikan reformasi birokrasi. Itu bukan hanya soal mutasi sana-sini, tapi soal bagaimana kita memperbaiki sistem, mempercepat layanan, dan memastikan hak-hak pegawai dan masyarakat terpenuhi," ujar dr. Christian.
Ia juga menyoroti proses seleksi PPPK tahap dua yang baru saja selesai dengan ujian berbasis komputer (CAT). “Saya sempat mampir pada hari terakhir ujian, suasananya hening, teman-teman fokus sekali. Saya tidak berani masuk karena takut ganggu konsentrasi mereka,” katanya.
Untuk tahap pertama, dari total 1.747 orang yang lulus, Wali Kota bahkan turun langsung ke Kemendagri guna mempercepat penandatanganan NIP. “Saya tunggu Pak Dir sekitar empat jam, tanya apakah bisa tanda tangan dulu walau masih kurang 12 orang. Beliau izinkan, karena saya tidak mau pegawai kita tidak gajian dua bulan,” tegasnya.
Langkah yang sama akan ditempuh untuk PPPK tahap dua yang jumlahnya sekitar 1.200-an orang. “Kalau sebagian sudah keluar, saya tanda tangan dulu. Kita kejar waktu,” jelasnya.
Selain urusan kepegawaian, Wali Kota juga menekankan pentingnya koperasi dalam pembangunan ekonomi rakyat. “Peluncuran Koperasi Merah Putih adalah bentuk konkret Pasal 33 UUD 1945 tentang ekonomi kekeluargaan. Koperasi itu jalan kita membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Capaian 100 hari kerja lainnya mencakup program kuburan gratis bagi masyarakat tidak mampu, pembayaran TPP tepat waktu, pelantikan PPPK tahap pertama, pengelolaan sampah, dan beasiswa gratis untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu.