![]() |
Kepala Sekolah SMPN 12 Kota Kupang, Elisabeth Lensi, berikan motivasi kepada 271 siswa. Inovasi ijazah elektronik dan penerimaan siswa baru secara online jadi fokus utama. (📷: news-daring.com) |
Kota Kupang,NTT- Kepala Sekolah UPTD SMPN 12 Kota Kupang, Elisabeth Lensi, menyampaikan sambutan penuh semangat dan harapan dalam pengumuman kelulusan bagi 271 siswa SMPN 12 yang telah menorehkan prestasi luar biasa. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap potensi dan talenta beragam yang dimiliki siswa, yang telah menunjukkan kehebatan dalam berbagai bidang selama menimba ilmu di sekolah tersebut. Senin, 2 Juni 2025.
“Karena penyelenggaraannya kita semua masih diberi kekuatan kesehatan jiwa dan raga yang prima sehingga kita boleh berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Ada tiga bagian yang saya mau sampaikan pada kesempatan ini. Pertama, kepada anak-anakku 271 siswa yang saya banggakan, tentu saya sebagai pimpinan merasa bangga karena anak-anak ini punya potensi masing-masing, punya talenta masing-masing dengan talenta-talenta yang mereka miliki. Dari 271 siswa ini ada beraneka ragam yang mereka sudah lakukan dan sudah raih prestasi, sudah menoreh kehebatan mereka di SMP Negeri 12 tercinta. Kita bangga dengan anak-anak ini 271 siswa dan kebanggaan kami sebagai guru dan pegawai yang ada karena mereka memiliki, karena kami memiliki anak-anak yang hebat dan luar biasa. Saya berharap dari 271 mungkin ada yang lulus, ada juga yang tidak. Tetapi yang lulus tentu tetap optimis, tapi bagi yang belum lulus menjadi suatu proses pembelajaran yang sangat baik untuk kedepannya.”
Elisabeth menegaskan bahwa prestasi yang dimiliki siswa merupakan lembaran baru yang harus terus dipupuk di masa depan. Semua keberhasilan ini terbangun karena cinta dan kasih dari guru, pegawai, orang tua, dan kepala sekolah sendiri.
“Kita harapkan anak-anak ini gantungkan cita-citamu setinggi langit dan tentu memberikan atau menjadi anak-anak yang baik, anak-anak yang bertanggung jawab karena mereka ini adalah anak-anak profil pelajar Pancasila. Sekolah kita adalah sekolah penggerak dan ini menjadi motor untuk anak-anak. Bawalah yang positif dan tinggalkan yang negatif. Kalau selama ini dari berbagai ragam karakter anak-anak tentu ada yang menyenangkan, ada juga yang membuat resah, dan tentu ini semua adalah suatu proses yang harus dilalui agar mereka menjadi lebih dewasa,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada 80 guru dan pegawai SMPN 12 yang telah bertanggung jawab penuh mendidik para siswa.
“Terima kasih banyak bapak ibu guru, coba senyumnya dulu ya. Tentu semua ini karena bapak ibu guru selalu bertanggung jawab dengan apa yang mereka miliki dan lakukan terhadap anak-anak. Saya atas nama anak-anak hebat dan luar biasa menyampaikan permohonan maaf jika ada sikap dari siswa yang kurang menyenangkan selama tiga tahun ini. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang butuh proses dan dinamika untuk mendewasakan diri,” ujarnya.
Selain itu, Elisabeth juga berterima kasih kepada para orang tua yang telah menitipkan anak-anaknya di SMPN 12 Kota Kupang, yang setiap tahun selalu menjadi sekolah favorit dan penuh peminat, baik dari zonasi maupun pindahan orang tua.
“Tahun ini sudah mulai pembukaan siswa baru SPMB tanggal 10, seleksi penerimaan murid baru yang dilakukan secara online berdasar domisili. Tidak ada lagi ‘pakai cucu’ atau ‘pakai kenalan’. Mari kita jaga sekolah ini bersama-sama,” ajaknya.
Ia juga menekankan aturan ketat terkait penggunaan seragam dalam ujian, serta memperkenalkan inovasi berupa ijazah elektronik dan transkrip nilai yang menjadi bagian dari kemajuan pendidikan di SMPN 12 Kupang.
“Kalau ada yang menyembunyikan pakaian seragam hari ini, kami akan menahan surat keterangan lulus dan berdampak pada ijazah. Tahun ini semua menggunakan ijazah elektronik, dan dari 271 siswa kemarin hanya satu yang datanya belum valid tapi sudah diperbaiki. Semua ini berkat kerjasama dan kolaborasi baik antara sekolah dan orang tua,” tambahnya.
Pidatonya diakhiri dengan doa bersama dan permohonan maaf kepada seluruh pihak apabila ada kata atau sikap yang kurang berkenan, mengingat semua pihak adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
✏️: kl