 |
| Gasstrack di atas tanah sengketa picu amarah. Firmus desak ganti rugi atas tanaman dirusak dan sebut tindakan itu pelecehan hak rakyat kecil. (📷: Albert Cakramento) |
Maumere, NTT,19 Juni 2025 –Konflik di area yang direncanakan untuk kegiatan gasstrack kian memanas. Salah satu pihak yang bersengketa, Firmus, menegaskan bahwa tidak boleh ada aktivitas apa pun di lokasi tersebut sebelum ada ganti rugi atas tanaman yang diduga dirusak oleh pihak AL
“Tanaman milik saya telah dirusak tanpa izin. Ini bukan soal tanah saja, tapi soal hasil kerja keras yang sudah saya tanam dan rawat. Sebelum ada penyelesaian secara adil, khususnya ganti rugi atas tanaman yang dirusak, tidak boleh ada kegiatan apa pun di sana,” tegas Firmus kepada media.
Ia menambahkan bahwa aktivitas gasstrack yang direncanakan di atas lahan sengketa tersebut bisa memicu konflik horizontal jika tetap dipaksakan, terlebih tanpa menyelesaikan masalah kerugian yang dialami warga.
“Kalau belum ada penyelesaian ganti rugi, lalu seenaknya dibuat kegiatan besar, itu bentuk pelecehan terhadap hak rakyat kecil. Kami tidak diam,” lanjutnya.
Firmus juga meminta agar pihak pemerintah desa maupun aparat keamanan bertindak netral dan tidak terburu-buru memberikan izin atau perlindungan terhadap kegiatan yang berpotensi memperkeruh situasi hukum dan sosial.
✏️: Albert Cakramento
