Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pedagang Jadi Pahlawan Abu: Aksi Swadaya Yohanis Nong Selamatkan Kota Maumere

Rabu, 18 Juni 2025 | Juni 18, 2025 WIB Last Updated 2025-06-18T11:18:41Z
Yohanis Nong Harcelis, pedagang Maumere, jadi penyelamat saat abu Lewotobi melanda. Ia semprot pasar dan bagi masker demi warga dan kota.(📷: Albert Cakramento) 



Maumere, 18 Juni 2025 — Di tengah kekacauan akibat abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi yang mengepung Kota Maumere, sosok yang tak terduga justru tampil sebagai penyelamat. Ia bukan pejabat, bukan pengusaha besar, melainkan Yohanis Nong Harcelis, seorang pedagang pasar yang selama ini dikenal sederhana.


Pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WITA, Yohanis memimpin langsung aksi penyemprotan di berbagai titik vital yang tertutup abu tebal. Beberapa unit tangki air ia kerahkan secara swadaya untuk membersihkan Pasar Alok, Pasar Tingkat, dan kawasan sekitar rumah sakit utama di kota itu. "Kalau pasar kotor, rumah sakit tertutup abu, siapa yang bisa nyaman? Ini bukan soal saya berdagang, tapi soal kita semua," ujar Yohanis dengan nada tegas.


Aksi ini bukan sebatas semprotan air. Yohanis juga membagikan ratusan masker gratis kepada pengunjung dan pedagang pasar. Ia menyadari betul risiko abu vulkanik terhadap saluran pernapasan, apalagi banyak warga masih beraktivitas tanpa perlindungan memadai.


Yang membuat publik terharu, semua tindakan itu dilakukan tanpa dukungan dana pemerintah atau sponsor besar. Yohanis menggerakkan aksi ini dari kantong pribadinya sendiri, dibantu oleh beberapa rekan pedagang dan warga setempat. Tidak ada konferensi pers, tidak ada kamera resmi. Tapi hasilnya nyata: jalanan mulai bersih, pasar kembali ramai, dan warga mulai bernafas lebih lega.


Banyak pedagang mengaku terbantu. “Setelah disemprot, pembeli mulai datang lagi. Masker gratis juga sangat membantu kami yang seharian di pasar,” kata Maria, pedagang sayur di Pasar Tingkat. Bahkan beberapa petugas medis di rumah sakit terdekat juga menyampaikan rasa terima kasih karena akses ke rumah sakit kembali terbuka.


Aksi Yohanis memicu reaksi luas di media sosial. Warga memuji keberaniannya, menyebutnya sebagai “Pahlawan Abu” yang hadir ketika yang lain masih menunggu instruksi. “Kita butuh lebih banyak orang seperti ini. Tidak hanya bicara, tapi langsung bergerak,” tulis salah satu netizen.


Yohanis sendiri tidak merasa dirinya istimewa. Ia hanya berharap tindakannya bisa menginspirasi lebih banyak warga untuk ikut membantu. "Yang saya lakukan kecil. Tapi kalau semua orang ikut, kota ini bisa cepat pulih," ujarnya merendah.


Dalam bencana, kepahlawanan sering kali muncul dari tempat yang tidak disangka. Hari ini, Maumere belajar bahwa seorang pedagang pun bisa menyelamatkan kota—bukan dengan kekuasaan, tapi dengan hati.

✏️:Albert Cakramento