![]() |
Fraksi PSI DPRD NTT menyoroti penurunan belanja modal dalam APBD 2024, mendorong penguatan digitalisasi pengawasan dan prioritas pembangunan wilayah tertinggal. |
Kupang, NTT, 5 Juni 2025 — Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan pandangan umumnya dalam Rapat Paripurna terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 yang dibacakan oleh juru bicara, Simson Polin.
Dalam pidatonya, Fraksi PSI mencermati penurunan signifikan pada Belanja Modal sebesar 14,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas pembangunan infrastruktur dan memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah. PSI mendorong agar belanja modal ke depan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas publik yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, Fraksi PSI menyoroti kenaikan Belanja Operasi sebesar 8,83 persen. Kenaikan ini menurut PSI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik yang efisien, bukan hanya untuk membiayai beban rutin birokrasi.
Fraksi PSI juga mencatat adanya peningkatan Belanja Transfer sebesar 11,77 persen, yang dinilai sebagai bentuk komitmen positif Pemprov NTT dalam mendukung kabupaten/kota. Namun, Fraksi PSI menegaskan bahwa efektivitas penyaluran dana transfer ini harus terus dikawal agar benar-benar menyentuh kebutuhan pembangunan lokal dan upaya pengentasan kemiskinan.
Fraksi PSI mengapresiasi realisasi belanja APBD 2024 yang mencapai 91,76 persen serta keberhasilan mencatatkan surplus lebih dari Rp100 miliar. Ini mencerminkan efisiensi dan kontrol fiskal yang baik. Meski begitu, realisasi Belanja Tidak Terduga (BTT) yang hanya 7,26 persen menjadi sorotan penting karena dinilai belum responsif terhadap kebutuhan darurat di masyarakat.
Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Fraksi PSI mengusulkan inovasi Parkir Langganan Lunas (PLL) pada Parkir Tepi Jalan Umum (PTJU), dengan sistem pembayaran terintegrasi lewat Samsat. Skema ini dinilai bisa meningkatkan PAD dan mengurangi kebocoran.
PSI juga menyarankan kerja sama Pemprov dengan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret untuk mempermudah masyarakat membayar pajak dan retribusi daerah secara digital. Selain itu, retribusi juga harus diterapkan pada aktivitas komersial di lingkungan kantor Samsat dan instansi pemerintah lainnya, termasuk workshop dan gudang pembuatan TNKB.
Fraksi PSI menilai bahwa dengan realisasi pendapatan daerah sebesar Rp4,834 triliun atau 96,75 persen dari target, masih terdapat ruang untuk perbaikan. Koordinasi antarlembaga harus diperkuat agar potensi PAD dapat dimaksimalkan melalui indikator-indikator strategis.
Selain itu, Fraksi PSI menekankan pentingnya penguatan pengawasan terhadap pelaksanaan program di lapangan, khususnya proyek-proyek pembangunan yang bersumber dari Belanja Modal. Fraksi mendorong agar setiap kegiatan pembangunan memiliki sistem pelaporan yang terintegrasi dan berbasis digital untuk menghindari keterlambatan, pemborosan, atau penyimpangan anggaran.
Fraksi PSI juga meminta agar program pembangunan yang menyasar desa-desa tertinggal di wilayah perbatasan, kepulauan, dan kawasan rawan bencana mendapatkan prioritas dalam perencanaan APBD ke depan. Hal ini sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan dan keadilan sosial yang menjadi cita-cita bersama dalam membangun Nusa Tenggara Timur yang inklusif dan tangguh.
Fraksi PSI menyampaikan apresiasi atas opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap laporan keuangan Pemprov NTT untuk kesepuluh kalinya berturut-turut. Namun, pengelolaan aset daerah dinilai masih perlu ditingkatkan karena banyak aset yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Menutup pandangannya, Fraksi PSI menyatakan menerima Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2024 untuk dibahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku. Mereka juga menyampaikan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah kepada seluruh umat Muslim di NTT, seraya mengajak seluruh pihak untuk menjaga semangat solidaritas dan toleransi di bumi Flobamorata tercinta.
✏️: kl