Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

RW 14 Sikumana Bagikan Produk Kaki Naga Tuna untuk Dukung Kegiatan Posyandu

Selasa, 10 Juni 2025 | Juni 10, 2025 WIB Last Updated 2025-06-10T13:52:55Z
RW 14 Sikumana bagikan kaki naga tuna bergizi dukung posyandu bulanan. UMKM PanBers hadirkan olahan ikan lokal bantu kesehatan warga. (📷: news-daring.com) 


Kota Kupang,NTT, 10 Juni 2025 — Ketua RW 14 Kelurahan Sikumana, Yohanis Pandie, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan masyarakat melalui kegiatan Posyandu yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 10 setiap bulan.


Kegiatan ini menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari bayi, balita, anak prasekolah, remaja, dewasa siap nikah, ibu hamil dan menyusui, hingga para lansia. Posyandu RW 14 melibatkan tenaga kesehatan dan lima orang kader yang dengan tekun menjalankan tugas pelayanan kepada warga.


Yohanis Pandie menjelaskan bahwa sebagai Ketua RW, dirinya memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong kehadiran warga dalam kegiatan Posyandu. Salah satu upaya kreatif yang dilakukannya adalah menghadirkan inovasi makanan bergizi berbasis ikan, yang juga menjadi bagian dari produk UMKM miliknya, yaitu UMKM PanBers (Pandie's Bersaudara).


“Untuk menarik partisipasi warga, saya berpikir bagaimana bisa membuat sesuatu yang bergizi, sehat, tetapi juga menarik untuk anak-anak dan masyarakat umum. Maka saya hadirkan produk ‘kaki naga ikan tuna’ sebagai makanan tambahan dalam kegiatan Posyandu,” ujar Pandie.


Pada kegiatan Posyandu tanggal 10 Juni 2025, sebanyak 80 kemasan kaki naga ikan tuna dibagikan kepada peserta Posyandu secara cuma-cuma. Setiap kemasan berisi dua stik kaki naga ukuran besar. Jika dihitung berdasarkan harga jual umum, yaitu Rp20.000 per kemasan isi 10 stik, maka total nilai dari 80 kemasan dua stik ini setara dengan Rp320.000.


“Kami tidak menjual, ini kontribusi pribadi saya sebagai Ketua RW sekaligus pelaku UMKM untuk mendukung kesehatan masyarakat,” ujarnya.


Pembuatan kaki naga tuna ini menggunakan resep resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Jakarta tahun 2016. Resep ini sebelumnya digunakan dalam kegiatan pelatihan dan sosialisasi pengolahan serba ikan bagi ibu-ibu PKK tingkat kabupaten/kota se-NTT, bersama Ketua FORIKAN (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) NTT, yang saat itu dipegang oleh istri Gubernur NTT. Kegiatan ini didukung oleh ATI (Alih Teknologi dan Informasi) dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.


“Ini bukan hanya soal makanan, tetapi soal visi. Kita ingin anak-anak kita sehat dan cerdas, dan itu dimulai dari makanan bergizi. Konsumsi ikan, khususnya tuna yang kaya akan Omega-3, adalah investasi kecerdasan menuju Indonesia Emas,” tegas Pandie.


Produk kaki naga tuna yang ia bagikan terinspirasi dari makanan anak-anak di Jepang dan Korea. Berbahan dasar ikan tuna, wortel, kembang tahu, bawang putih, bawang merah, bawang bombay, dan sedikit tepung terigu, makanan ini dikreasikan dalam bentuk stik es agar menarik bagi anak-anak.


“Saya sengaja buat bentuknya seperti stik es, karena anak-anak lebih tertarik dengan bentuk makanan yang unik dan mudah digenggam. Apalagi kalau dimakan pakai saus tomat, sudah pasti mereka suka,” jelasnya.


Pandie menambahkan bahwa ke depan, produk ini bisa menjadi bekal sehat yang praktis bagi anak-anak sekolah, terutama jenjang TK dan SD. Cukup dengan dua stik kaki naga dan nasi, tanpa perlu sayur tambahan, karena sayuran seperti wortel sudah masuk ke dalam adonan.


“Saya terinspirasi dari Korea. Di sana ibu-ibu sibuk, jadi mereka butuh makanan praktis. Nah, kaki naga tuna ini bisa disimpan di freezer, pagi hari tinggal digoreng, diberi saus tomat, dan dibawa anak-anak ke sekolah,” ujarnya.


Yohanis Pandie yang juga dikenal sebagai pegiat UMKM bidang perikanan di Kupang, telah memproduksi berbagai olahan ikan tuna melalui UMKM PanBers. Produk-produknya antara lain: abon tuna, bakso tuna, se’i tuna, nugget tuna, kaki naga tuna, stik tuna, sambal goreng tuna, dendeng tuna, rendang tuna, samosa tuna, sate tuna, rica-rica tuna, amplang tuna, ikan kering higienis berkualitas, tuna beku (frozen), selai rumput laut, dan rumput laut setengah jadi.


Semua produk tersebut dibuat dengan memperhatikan standar kesehatan dan gizi, serta menggunakan bahan baku tuna grade C atau lebih tinggi. Produksi juga mengikuti takaran resep yang akurat untuk memastikan kandungan gizi yang seimbang dan higienis.


Meskipun dana makanan tambahan untuk Posyandu dari pemerintah, yakni sebesar Rp350.000 per bulan sejak Januari 2025, belum juga cair hingga bulan Juni, Pandie tetap melanjutkan kegiatan ini tanpa menunggu anggaran. “Saya tidak mau kegiatan terhenti. Secara pribadi saya tanggung dulu biaya makan tambahan agar kegiatan tetap jalan,” katanya.


Di akhir wawancaranya, Pandie mengajak seluruh pihak untuk mendukung program hilirisasi UMKM di Kota Kupang, khususnya di Kelurahan Sikumana, dengan memperkuat koperasi lokal seperti Koperasi Merah Putih, serta mendorong konsumsi produk lokal bergizi berbasis ikan.


“Mari kita dukung pelaku UMKM perikanan lokal, agar kita bisa menyajikan makanan bergizi dari tuna loin yang kaya protein, mineral, vitamin, dan Omega-3. Dengan begitu, kita turut membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkas Yohanis Pandie.

✏️: kl