Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Danone Perkuat Program Sosial di NTT: Gubernur Melki Ajak Bagi Peran Tangani Stunting dan Akses Air

Rabu, 11 Juni 2025 | Juni 11, 2025 WIB Last Updated 2025-06-11T00:09:41Z
Gubernur NTT ajak Danone tingkatkan sinergi tangani stunting dan air bersih. Intervensi di Kupang dan Sumba dinilai perlu diperluas dan terdata jelas. (📷:Ady Hau) 


Kupang,NTT - Danone Indonesia kembali menunjukkan komitmennya di Nusa Tenggara Timur. Dalam audiensi bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Selasa pagi (10/6/25).


Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni, menyampaikan bahwa pihaknya siap memperkuat intervensi sosial yang telah berlangsung sejak dua dekade lalu. 


“Mungkin masih ingat dulu pernah tayang iklan dengan program sosial Danone Aqua yang terkenal dengan penggalan kalimat, ‘Sekarang, sumber air su dekat’,” katanya.



Ratih menjelaskan bahwa program penyediaan air bersih yang dimulai tahun-tahun awal Danone hadir di NTT sempat berhenti pada 2015. Namun sejak 2020, fokus kembali diarahkan pada pencegahan stunting di 20 desa Kabupaten Kupang, yang kemudian diperluas ke Kabupaten Sumba Barat Daya.


“Upaya kami mencakup edukasi, pelatihan, peningkatan akses nutrisi, hingga pembentukan Tim Monitoring Stunting tingkat desa bersama Dinas Kesehatan,” tambahnya.


Danone juga siap menyalurkan dukungan berupa Saringan Air Minum Aman untuk digunakan di rumah tangga, sekolah, dan fasilitas publik lainnya, dengan penyerahan simbolis dijadwalkan di Kabupaten Kupang.


Gubernur NTT menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Danone. Ia menegaskan bahwa data intervensi sangat penting dalam memastikan distribusi program yang tepat sasaran.


“Mohon dukungan untuk didata desa-desa mana saja yang sudah mendapat intervensi dari rekan-rekan Danone. Penting bagi kita untuk saling berbagi tanggung jawab dan tugas, agar intervensi bisa lebih merata dan tidak tumpang tindih,” tegasnya.


Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya menurunkan angka stunting melalui kolaborasi multisektor.


“Masalah stunting tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah sendiri. Perlu gotong royong dari dunia usaha, LSM, gereja, dan masyarakat. Karena ini soal masa depan generasi NTT,” ujar Gubernur Melki.


Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memperhatikan aspek infrastruktur dasar:

“Pengentasan stunting tidak bisa dilepaskan dari air dan sanitasi. Dua hal ini harus jadi prioritas bersama,” tambahnya.


Kadis PUPR NTT, Benyamin Nahak, menyarankan kolaborasi antara Danone dan Pemprov NTT dalam pengolahan air bersih di wilayah Oenaek.


“Meski ada embung, pemanfaatannya belum maksimal. Danone bisa terlibat lewat teknologi filtrasi dan distribusi air. Ini bisa jadi model pilot project yang mengusung keberlanjutan,” ujarnya.


Pertemuan ditutup dengan penyerahan plakat dari Danone Indonesia kepada Gubernur NTT sebagai simbol kemitraan jangka panjang antara sektor swasta dan pemerintah.

✏️: Agustin Luju/kl