Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Diaspora Rote Minta Dukungan Gubernur NTT: Kembalikan Jagung Rote dan Kembangkan Sorgum Nasional

Selasa, 29 Juli 2025 | Juli 29, 2025 WIB Last Updated 2025-07-29T11:16:49Z

 



Diaspora Rote Ndao bertemu Gubernur NTT Melki Lakalena. Mereka minta dukungan pengembangan sorgum nasional dari tanah Rote, sekaligus lestarikan sejarah Jagung Rote yang mulai ditinggalkan. (📸: news-daring.com) 


Kupang,NTT, 29 Juli 2025 – Ketua Diaspora Rote Ndao, Alfred Zakarias, bersama 12 orang delegasi bertemu dengan Gubernur NTT Melki Lakalena untuk menyampaikan dua aspirasi besar: membangkitkan kembali kejayaan “Jagung Rote” lewat pengembangan sorgum, dan mendirikan International English Language School IELS) di NTT.


Dalam pertemuan itu, Alfred menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menargetkan NTB dan NTT sebagai pusat pengembangan sorgum nasional. Indonesia saat ini masih mengimpor lebih dari 1 juta ton sorgum untuk kebutuhan industri pangan.


“NTT ditargetkan menyumbang lebih dari 1 juta ton sorgum. Dan sorgum ini, atau yang kita kenal sebagai Jagung Rote, memang berasal dari Rote. Maka sudah semestinya kita mulai dari sini,” ujar Alfred.


Untuk mendukung target ini, diaspora mengusulkan pembukaan demplot awal seluas 25 hektar di Kabupaten Rote Ndao. Pegop telah menyatakan dukungan, dan Bupati Rote Ndao juga menyambut baik inisiatif ini. Potensi lahan kering di Rote untuk budidaya sorgum bahkan diperkirakan mencapai 20.000 hektar.


Alfred menegaskan perlunya dukungan bibit, teknologi pertanian (alsintan), serta dukungan pemkab dan pemprov dalam pengolahan hasil panen. “Kita mulai dari kecil, kalau masyarakat lihat hasilnya bagus, mereka pasti tertarik ikut,” tambahnya.


Tak hanya soal pertanian, diaspora juga mendorong pelestarian sejarah Jagung Rote yang mulai dilupakan masyarakat. Gubernur NTT bahkan meminta diaspora menuliskan buku sejarah tentang asal-usul dan perjalanan Jagung Rote.


“Pak Gubernur kasih tugas buat buku sejarah. Supaya kita tahu kenapa disebut Jagung Rote, kapan masuknya, kenapa mulai ditinggalkan. Ini identitas,” jelas Alfred.


Aspirasi lainnya adalah permintaan pendirian International English Language School  (IELS) di NTT. Selama ini, mahasiswa NTT yang hendak melanjutkan studi S2 atau S3 harus ke Bali atau Jawa untuk mengikuti tes bahasa Inggris internasional.


“Kami minta dukungan gubernur untuk hadirkan IELC di Kupang. Anak-anak kita tidak perlu keluar daerah lagi hanya untuk tes IELTS atau TOEFL. Kami diaspora siap fasilitasi,” ucapnya.


Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur NTT Melki Lakalena menyatakan dukungan penuh dan mengajak diaspora untuk bekerja sama memberantas kemiskinan melalui sektor pangan dan pendidikan.


“Pak Gub luar biasa. Beliau fokus pada pengentasan kemiskinan, dan kami diaspora siap bergandengan tangan membantu,” tutup Alfred.

✒️: kl