Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Revafi Gah Usul Ganti Program Makan Gratis Jadi Subsidi Gizi Langsung ke Orang Tua

Senin, 28 Juli 2025 | Juli 28, 2025 WIB Last Updated 2025-07-28T05:49:22Z

 

Ketua Fraksi Hanura NTT, Revafi Gah, mengusulkan agar program makan gratis dialihkan menjadi subsidi langsung ke orang tua siswa. Ia menilai pelaksanaan saat ini belum siap dan membahayakan anak-anak.


Kupang,NTT, 28 Juli 2025 – Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Revafi Gah, mengusulkan agar program makan bergizi gratis yang dijalankan pemerintah pusat dialihkan menjadi subsidi langsung kepada orang tua siswa.


Pernyataan itu disampaikan menyusul munculnya sejumlah kasus keracunan makanan yang dialami siswa akibat makanan dari dapur program tersebut.


“Program ini sangat bagus, tapi pelaksanaannya di lapangan belum siap. Akibatnya, anak-anak kita yang seharusnya jadi penerima manfaat justru menjadi korban,” tegas Revafi Gah dalam keterangannya kepada media, Senin (28/7).


Revafi menilai pemerintah pusat terlalu terburu-buru menjalankan program tanpa memastikan kesiapan infrastruktur dan pengawasan di daerah. Ia menyoroti lemahnya kehadiran dan pengawasan dari Balai POM dan Badan Gizi Nasional yang bertugas memantau kualitas makanan di dapur-dapur sekolah.


"Kalau belum siap, jangan dipaksakan. Jangan sampai anak-anak yang jadi korban. Pengawasan itu tanggung jawab pemerintah," ujarnya.


Sebagai solusi, Revafi menyarankan agar anggaran makan gratis dialihkan menjadi bantuan langsung kepada orang tua siswa, disesuaikan dengan jumlah anak yang mereka sekolahkan. Ia menyebut cara ini lebih efisien dan aman dibandingkan menyerahkan sepenuhnya kepada dapur-dapur penyedia makanan.


“Orang tua lebih tahu makanan apa yang cocok dan sehat untuk anak-anaknya. Di rumah bisa disiapkan, dan guru di sekolah tetap bisa mengevaluasi apakah anak-anak sudah makan makanan bergizi atau tidak,” jelasnya.


Menurut Revafi, pendekatan subsidi langsung ini akan menghindarkan program dari pemborosan, sekaligus memberi kontrol langsung kepada keluarga. Ia juga menyinggung fakta bahwa NTT belum memiliki ketahanan pangan yang kuat untuk menyokong kebutuhan ribuan dapur sekolah.


"Daging ayam saja kita masih beli dari luar, telur juga terbatas. Bagaimana kita mau siapkan dapur massal tiap hari? Lebih baik fokus ke yang bisa kita kontrol langsung," katanya.


Revafi menutup pernyataannya dengan imbauan kepada pemerintah pusat agar segera mengevaluasi total program makan gratis, dan mempertimbangkan usulan alternatif yang lebih realistis dan aman bagi anak-anak.

✒️: kl