![]() |
Setelah kasus keracunan di SMPN 8, siswa-siswi SMPN 5 Kupang menolak makanan gratis dari pemerintah. Kepala sekolah ambil langkah cepat untuk cegah risiko. |
Kota Kupang,NTT, 23 Juli 2025 —Kekhawatiran para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Kupang memuncak. Dalam momen apel pagi tadi, Rabu (23/7), mereka secara terang-terangan menolak menyantap makanan bergizi gratis dari pemerintah.
“Pada saat apel pagi tadi, anak-anak sendiri menyampaikan untuk tidak menyantap makanan bergizi gratis,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Kupang, Ferderik Mira Tade, S.Pd, dengan nada serius.
Gelombang penolakan ini tidak lepas dari insiden keracunan massal di SMPN 8 Kota Kupang, yang diduga berasal dari makanan bergizi gratis. Informasi yang beredar luas di media sosial serta pemberitaan daring membuat siswa dan orang tua waswas. Kekhawatiran itu kini menular ke sekolah-sekolah lain.
Menanggapi situasi genting tersebut, pihak sekolah tak tinggal diam. Ferderik mengambil langkah cepat dan taktis dengan memulangkan para siswa lebih awal.
“Para siswa-siswi dipulangkan lebih awal karena pertimbangan kami. Banyak anak-anak juga yang tidak makan pagi, jadi kami bikin siasat agar mereka bisa makan di rumah agar tidak sakit,” tambahnya.
Langkah tersebut dinilai bijak oleh sebagian orang tua murid, karena mengedepankan keselamatan dan kesehatan siswa. Namun di sisi lain, fenomena ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan penyedia makanan agar menjamin standar keamanan pangan dalam program makanan gratis di sekolah-sekolah.
Jika tidak segera dibenahi, program yang seharusnya menyehatkan justru bisa menjadi bom waktu bagi dunia pendidikan.
✒️: kl