Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Event Budaya Penkase Kupang Gaungkan Nasionalisme dan Gerakkan Ekonomi Warga

Jumat, 08 Agustus 2025 | Agustus 08, 2025 WIB Last Updated 2025-08-08T11:14:46Z

 

Festival budaya di Penkase Kupang jadi momen kebangkitan nasionalisme dan penggerak ekonomi warga lewat UMKM, seni lokal, dan kolaborasi pemerintah. (📸: Dedy Irawan) 


Kota Kupang,NTT, 6 Agustus 2025 — Semangat nasionalisme dan gerakan ekonomi kerakyatan menyatu dalam Event Budaya Kelurahan Penkase-Oeleta, Kota Kupang. Acara yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga menjadi ruang nyata pemberdayaan ekonomi warga.


Bertempat di Lapangan Sambura, Kecamatan Alak, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., dan akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Agustus 2025.


“Ini adalah bukti bahwa semangat kebangsaan dan kecintaan kita terhadap budaya masih menyala di tengah masyarakat. Budaya lokal kita hidup dan terus tumbuh,” ungkap Serena dalam sambutannya.


Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti festival budaya, pameran UMKM, serta lomba rakyat, yang semuanya diikuti antusias oleh masyarakat dari berbagai kalangan.


Wakil Wali Kota menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong agar budaya lokal tidak hanya menjadi bagian dari identitas, tetapi juga menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi. “UMKM adalah jantung ekonomi rakyat. Pemerintah Kota Kupang berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM agar semakin kuat dan percaya diri,” tegasnya.


Selain soal budaya dan ekonomi, ia juga menyinggung program prioritas di bidang kesehatan, yaitu Dana Pengamanan Kesehatan Kegawatdaruratan sebesar Rp3 miliar per tahun. Dana ini dihadirkan agar warga bisa mengakses layanan kesehatan darurat secara cepat tanpa terbebani prosedur administratif.


Tak ketinggalan, Serena menyebut keberhasilan program Saboak Koepan (Sunday Market Buat Orang Kupang) sebagai salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil. “Dalam empat minggu pelaksanaannya, Saboak telah melibatkan lebih dari 80 UMKM dan mencatatkan omzet lebih dari Rp1 miliar. Ini menjadi penggerak ekonomi lokal yang menjanjikan,” katanya.


Sementara itu, Ketua Panitia Oktovianus Mau menjelaskan bahwa selain sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai budaya, kegiatan ini juga bertujuan membangun semangat kebersamaan dan nasionalisme.


Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Pdt. Lia Foes Lobo, S.Th., Kepala Dinas Pariwisata Josephina M.D. Gheta, ST., MM., Camat Alak Yulianus Willem Pally, Lurah Pether Nenohaifeto, Danramil dan Kapolsek Alak, serta Ketua LPM Kelurahan Penkase-Oeleta.


Wakil Wali Kota menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat agar terus merawat budaya, menghidupkan ekonomi rakyat, dan menjaga persatuan bangsa. “Mari kita rayakan kemerdekaan bukan hanya dengan lagu dan tari, tetapi juga dengan aksi nyata untuk memberdayakan warga, melindungi yang lemah, dan menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

✍🏼: Enjel Lasbaun