Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Wali Kota Kupang Pulang ke Kampung Halaman: Nefonaek Jadi Tempat Penuh Kenangan

Rabu, 20 Agustus 2025 | Agustus 20, 2025 WIB Last Updated 2025-08-20T05:21:15Z

 

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo menutup Gebyar Kemerdekaan di Nefonaek. Ia mengaku kembali ke kampung masa kecilnya, tempat penuh kenangan yang membentuk perjalanan hidupnya. (📸 : Abi Letman) 


Kota Kupang,NTT, 18 Agustus 2025 – Malam penutupan Gebyar Kemerdekaan dan Event Budaya di Kelurahan Nefonaek menjadi momen istimewa bagi Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo. Baginya, hadir di Nefonaek bukan sekadar memenuhi undangan acara, tetapi pulang ke kampung halaman tempat ia tumbuh besar.


“Bapak Ibu sekalian, saya senang sekali bisa hadir di sini malam ini, karena ini sebenarnya bukan pergi ke kelurahan lain. Ini saya pulang ke rumah sendiri. Nefonaek ini tempat saya bertumbuh, dari kecil sampai besar, sekolah, saya tinggalnya masih di sini. Jadi malam ini saya benar-benar merasa pulang ke rumah,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah warga.

 

Christian menegaskan, meskipun ada 51 kelurahan lain yang juga menggelar perayaan serupa, dirinya memastikan hadir di Nefonaek sebagai bentuk cinta dan kerinduan pada kampung masa kecil. Kehadirannya bersama sang istri, dr. Widia Cahya, yang juga Ketua TP PKK Kota Kupang, menambah hangat suasana penutupan acara.


Acara ini juga dihadiri Forkopimda Kota Kupang, Camat Kota Lama, lurah se-Kecamatan Kota Lama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Ketua Karang Taruna Kota Kupang. Warga Nefonaek dari berbagai latar belakang ikut berbaur, menampilkan kekuatan kebersamaan yang menjadi ciri khas kampung tersebut.


Dalam sambutannya, Wali Kota mengapresiasi kerja keras Lurah Nefonaek bersama RT/RW, tokoh masyarakat, dan Karang Taruna yang berhasil menggelar event budaya meriah sekaligus mendukung program pembangunan kota. Ia menekankan bahwa kegiatan budaya memiliki dampak luas, bukan hanya hiburan tetapi juga perputaran ekonomi masyarakat.


“Ketika budaya kita dipadukan dengan agama dan nasionalisme, maka lahir juga geliat ekonomi. UMKM bisa berjualan, ada uang berputar, masyarakat pun ikut sejahtera,” jelasnya.

 

Christian juga menyinggung keberhasilan Nefonaek yang meraih juara pertama lomba kebersihan antar kelurahan. Hadiah berupa program pembangunan senilai Rp 1 miliar serta dana pemberdayaan Rp 65 juta menjadi bukti nyata manfaat kompetisi sehat yang digagas Pemkot Kupang.


“Kalau dulu musrembang sering jadi ajang tarik-menarik, sekarang kita buat kompetisi sehat. Yang paling bersih, yang paling kreatif, dialah yang dapat. Dengan begitu pembangunan terasa adil dan langsung menyentuh masyarakat,” tegasnya.

 

Menutup sambutannya, Christian mengutip pesan Bung Hatta tentang cahaya bangsa yang datang dari desa-desa dan keluarga-keluarga kecil.


“Kalau Kota Kupang hari ini bercahaya, itu bukan karena obor di kantor wali kota. Tapi karena lilin-lilin kecil yang dinyalakan di kelurahan, di RT, di RW, dan di keluarga-keluarga. Dan malam ini lilin itu menyala terang di Nefonaek,” pungkasnya penuh haru.

 

Sementara itu, Lurah Nefonaek, Josephina N. Ungirwalu, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara yang berlangsung sejak 12–18 Agustus 2025. Ia menyebut kebersamaan warga lintas usia dan agama menjadi kekuatan utama Nefonaek.


“Dengan keberagaman suku dan agama yang ada, warga Nefonaek tetap satu keluarga besar yang kuat. Semangat kebersamaan inilah yang mengantarkan Nefonaek meraih prestasi, termasuk juara pertama lomba kebersihan tingkat kota,” ujarnya.

 

Josephina menambahkan, kemenangan itu merupakan hasil proses panjang sejak 2022.“Ini bukan hasil yang instan, melainkan proses yang penuh kerja keras. Kami percaya Tuhan terus memberkati Kelurahan Nefonaek dan Kota Kupang,” tutupnya.

✍🏼 : Ansel Ladjar

-->