![]() |
Alfred H. J. Zackharias bangun ketahanan pangan Ronda lewat tiga pilar Diaspora Rote Ndao: Jagung Rote, Nusa Lontar, dan Nusa Hijau |
Kota Kupang, NTT— Ketua Diaspora Rote Ndao, Alfred H. J. Zackharias, menyampaikan gagasan besar bertajuk “Diaspora for Ronda” sebagai langkah nyata membangun ketahanan pangan dan industri lokal di Kabupaten Ronda.
Gagasan tersebut disampaikan melalui pesan WhatsApp pada Senin, 20 Oktober 2025, yang memuat arah kebijakan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang berbasis kearifan lokal.
Program “Diaspora for Ronda” dirancang untuk membudidayakan, mengembangkan, melestarikan, serta mempertahankan identitas asli Ronda melalui tiga pilar utama, yakni Jagung Rote, Nusa Lontar, dan Nusa Hijau Nusa Fua Funi.
🌽 1. Jagung Rote (Sorghum bicolor): Sumber Pangan, Simbol Ketahanan
Pilar pertama difokuskan pada pengembangan Jagung Rote (Sorghum bicolor) yang kini tengah dibudidayakan di lahan seluas 15 hektare dengan pola demplot di Desa Daiama, Kecamatan Landuleko.
Menurut Alfred H. J. Zackharias, penguatan sektor pertanian dengan konsep Integrated Farming dan dukungan infrastruktur ekonomi yang memadai menjadi daya ungkit pemberdayaan ekonomi masyarakat.“Jagung Rote bukan sekadar tanaman pangan, tapi simbol kemandirian dan ketahanan ekonomi rakyat Ronda,” ujar Alfred.
Melalui pengelolaan yang tepat, Jagung Rote diharapkan menjadi komoditas unggulan yang mampu menopang kebutuhan pangan sekaligus membuka peluang industri olahan di masa depan.
🌴 2. Nusa Lontar: Menjaga Pohon Kehidupan Orang Ronda
Pilar kedua, Nusa Lontar, berfokus pada pelestarian dan pengembangan pohon lontar (Borassus flabellifer) — pohon kehidupan yang telah lama menjadi simbol budaya masyarakat Ronda.
Dalam pesannya, Alfred H. J. Zackharias menyoroti penurunan jumlah pohon lontar serta hilangnya minat generasi muda untuk menyadap dan mengolah lontar secara tradisional. “Jika kita tidak segera bertindak, pohon lontar bisa punah. Bersamanya akan hilang pula identitas Ronda sebagai Nusa Lontar,” tegasnya.
Pohon lontar memiliki nilai ekonomi tinggi, mulai dari nira dan gula, bahan bangunan, hingga daun lontar untuk Sasando dan Tiilangga, ikon Ronda yang sudah mendunia.
Alfred menegaskan, tanpa langkah budidaya serius, bahan baku lontar bisa berkurang drastis dan bahkan berpotensi diimpor dari luar daerah.
🌳 3. Nusa Hijau Nusa Fua Funi: Gerakan Hijau dari Pekarangan Rumah
Pilar ketiga, Nusa Hijau Nusa Fua Funi, merupakan gerakan penghijauan dan pemberdayaan masyarakat melalui penanaman tanaman umur panjang seperti mangga okulasi dan nangka di pekarangan rumah.
Setiap kepala keluarga (KK) dianjurkan menanam 3–5 jenis pohon di halaman depan rumah mereka.
“Gerakan hijau ini adalah investasi kecil dengan manfaat besar. Kita jaga bumi sambil menata Ronda yang bersih, hijau, dan produktif,” jelas Alfred H. J. Zackharias.
Selain menciptakan lingkungan asri, program ini juga meningkatkan pendapatan masyarakat, memperkuat ketahanan air, dan membantu mengurangi polusi udara di kawasan pemukiman.
Melalui tiga pilar Diaspora Rote Ndao, Alfred H. J. Zackharias menegaskan pentingnya membangun daerah dengan pendekatan kemandirian, pelestarian budaya, dan inovasi lokal.
Program “Diaspora for Ronda” menjadi model pembangunan dari bawah — yang memadukan semangat tradisi dengan visi modern — demi menciptakan Ronda yang tangguh, lestari, dan berdaya saing.
✒️: kl