Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Dana PIP Siswa SDI Nebe Talibura Raib Misterius, Orang Tua Tolak “Uang Damai”

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB Last Updated 2025-10-07T13:03:08Z

 

Dana PIP di SDI Nebe Talibura diduga raib misterius. Orang tua siswa tolak uang damai dan tuntut keadilan atas hilangnya bantuan pendidikan anak.



Maumere,NTT, 7 Oktober 2025– Kasus dugaan penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) mencuat di SDI Nebe, Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Salah satu orang tua murid, Murina Anna Lenti, mengungkapkan bahwa dana bantuan pendidikan untuk anaknya diduga telah dicairkan tanpa sepengetahuan keluarga penerima.


Ketika diwawancarai oleh media ini, Murina menceritakan bahwa dana PIP senilai Rp1,5 juta atas nama anaknya telah masuk ke rekening bank, namun langsung raib tanpa sepengetahuan mereka.


“Saya tidak pernah tahu soal rekening baru atau kartu ATM-nya. Waktu saya cek, katanya uang sudah dicairkan. Padahal kami tidak pernah terima apa-apa,” ujar Murina dengan nada kecewa.

 

Ia menambahkan, tidak pernah ada sosialisasi dari pihak sekolah mengenai mekanisme pencairan dana PIP, termasuk pembagian buku rekening dan kartu ATM. Dugaan penyimpangan baru diketahui setelah keluarga mencari tahu sendiri ke pihak sekolah dan operator data.


Kasus ini kemudian menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial. Murina bahkan mengaku sempat didatangi oleh oknum yang menawarkan uang Rp1,5 juta — jumlah yang sama dengan nilai bantuan yang hilang. Namun, ia menolak tawaran tersebut.


“Saya tolak, karena saya sudah dilaporkan ke desa oleh Kepala Sekolah SDI Nebe. Jadi saya mau ikuti alurnya secara resmi saja. Kalau memang salah, ya harus dijelaskan di depan,” tegasnya.

 

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak sekolahlah yang melaporkan Murina Anna Lenti ke Pemerintah Desa Bangkoor untuk dilakukan rapat klarifikasi resmi pada hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025. Pertemuan tersebut digelar guna mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak, menyusul viralnya dugaan rekening ganda dan pencairan dana tanpa sepengetahuan penerima.


Ketika dikonfirmasi wartawan, pihak sekolah enggan memberikan komentar terkait laporan maupun dugaan pencairan dana tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka.


Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan penyaluran dana PIP di tingkat sekolah. Program yang sejatinya bertujuan membantu siswa miskin agar tidak putus sekolah, kembali disorot akibat minimnya transparansi dan lemahnya pengawasan.


Bagi Murina, dana Rp1,5 juta mungkin tidak besar bagi sebagian orang, namun bagi keluarga kecil di pelosok Talibura, nilai itu adalah tumpuan harapan agar anaknya tetap bisa sekolah tanpa beban biaya.


Kini, bukan hanya uang yang hilang, tetapi juga kepercayaan pada sistem yang seharusnya melindungi anak-anak miskin agar tetap bersekolah.“Saya hanya ingin keadilan. Kalau uang itu memang hak anak saya, tolong kembalikan. Jangan main-main dengan masa depan anak,” tutup Murina dengan suara bergetar.


Masyarakat Desa Nebe dan Desa Bangkoor kini menanti langkah tegas pemerintah desa dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka untuk menelusuri kebenaran kasus ini, serta memastikan bahwa setiap rupiah dana pendidikan benar-benar sampai ke tangan yang berhak.


Media ini akan terus memantau hasil rapat klarifikasi di Desa Bangkoor antara pihak sekolah dan keluarga penerima manfaat. Redaksi juga membuka ruang klarifikasi bagi pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka untuk memberikan penjelasan resmi terkait dugaan rekening ganda dan pencairan dana PIP tanpa sepengetahuan penerima.


“Dana pendidikan bukan sekadar angka di rekening. Di balik setiap rupiah, ada mimpi anak bangsa yang menunggu kesempatan untuk tetap belajar.”

✒️:  Albert Cakramento