Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Demi Air Bersih Warga Kupang, Wali Kota Rela Dua Jam Panas-panasan di Kali Dendeng

Rabu, 15 Oktober 2025 | Oktober 15, 2025 WIB Last Updated 2025-10-15T10:37:25Z

 

Wali Kota Kupang turun langsung meninjau SPAM Kali Dendeng selama dua jam untuk memastikan peningkatan produksi dan distribusi air bersih bagi warga.


Kota Kupang, NTTDemi memastikan warga Kota Kupang mendapatkan pelayanan air bersih yang lebih baik, Wali Kota Kupang rela panas-panasan selama lebih dari dua jam saat meninjau langsung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Dendeng dan aliran sungainya pada Rabu (15/10).


Dalam kunjungan lapangan tersebut, Wali Kota memantau seluruh proses pengolahan air mulai dari alur air, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, hingga sistem penyaluran ke dua reservoir berkapasitas 3.000 dan 1.000 liter.


“Kita mulai dari SPAM Kali Dendeng, lalu lanjut ke aliran kali. Kita diskusi banyak hal, dari proses hingga sistem penyaluran. Saya ingin paham betul di mana titik masalahnya,” ujar Christian Widodo kepada media di sela-sela peninjauan.


Ia mengungkapkan bahwa dari hasil pantauan, produksi air bersih saat ini baru mencapai 50–52 ribu liter per hari, padahal kapasitas maksimalnya bisa mencapai 70–90 ribu liter jika sistem dan jam operasional ditingkatkan.


“Kita sudah catat semua, termasuk yang rusak-rusak. Ini akan kita anggarkan di tahun 2026 lewat anggaran murni. Rencananya dibahas November nanti,” tambahnya.


Selain fokus pada peningkatan produksi, Wali Kota juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem distribusi hingga ke rumah warga. Ia berencana menambah sambungan rumah (SR) secara bertahap agar lebih banyak kelurahan dapat menikmati layanan air bersih secara merata.


“Kita urut dulu benang kusutnya dari awal. Makanya saya datang lama di lokasi, diskusi langsung, mencatat, bahkan menggambar mekanisme aliran air supaya bisa saya rencanakan dengan matang,” jelasnya.


Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Isidorus Lilijawa, menyampaikan apresiasinya atas perhatian langsung dari Wali Kota.“Terima kasih kepada Pak Wali yang sudah hadir dan berdiskusi langsung. Ini menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah air. Saat ini kita baru melayani sekitar 3.000 sambungan rumah, padahal potensinya bisa menjangkau 15.000,” kata Isidorus.


Ia menambahkan, keterbatasan infrastruktur seperti pompa dan sistem distribusi menjadi kendala utama, termasuk pintu air yang rusak dan segera diusulkan untuk perbaikan.


“Harapannya, pada 2026 nanti bisa dilakukan penambahan sambungan rumah secara signifikan. Targetnya, air tidak hanya mengalir tapi dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” pungkasnya.


Dengan turun langsung ke lapangan, Wali Kota Kupang menunjukkan bahwa pelayanan air bersih bukan hanya soal proyek, tapi soal komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

✒️: kl