Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Fenomena Sosial di Kalangan Pelajar, Serena Francis: Sekolah Harus Jadi Benteng Kasih

Jumat, 24 Oktober 2025 | Oktober 24, 2025 WIB Last Updated 2025-10-24T06:12:54Z

 

Wawali Kupang Serena Francis ajak sekolah jadi benteng kasih, tanggapi fenomena sosial pelajar seperti prostitusi dan HIV/AIDS. (📸 Foto: Dedy Irawan) 



Kota Kupang,NTT, 24 Oktober 2025 — Fenomena sosial di kalangan pelajar seperti meningkatnya kasus prostitusi dan HIV/AIDS menjadi keprihatinan mendalam Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc. Dalam pandangannya, sekolah tidak boleh hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi harus menjadi benteng moral dan kasih yang melindungi anak-anak dari pengaruh negatif zaman.


Pesan ini disampaikan Serena saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala SD/MI se-Kota Kupang Tahun 2025, yang digelar oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Kota Kupang, Jumat (24/10). Kegiatan tersebut diikuti oleh 141 kepala sekolah dari enam subrayon, menghadirkan semangat kebersamaan dan tekad memperkuat dunia pendidikan dasar di Kota Kupang.


Dalam sambutannya, Serena Francis mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih kepada para kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik yang ia sebut sebagai “penjaga api pengetahuan” bagi generasi muda. Ia menekankan bahwa tantangan pendidikan masa kini tidak hanya terletak pada kualitas akademik, tetapi juga pada kemampuan sekolah membentuk karakter dan moral anak-anak di tengah derasnya arus perubahan sosial.


“Kita hidup di zaman yang berubah sangat cepat. Anak-anak kita tumbuh dalam dunia digital yang penuh peluang, tapi juga sarat godaan. Kita tidak boleh berdiam diri melihat fenomena sosial yang mengkhawatirkan seperti prostitusi dan HIV/AIDS di kalangan pelajar. Ini tanda bahwa ada yang harus kita perbaiki bersama,” tegasnya dengan nada penuh empati.


Menurut Serena, pendidikan hari ini harus bertransformasi menjadi kekuatan moral dan spiritual yang menjaga anak-anak dari pengaruh negatif. Sekolah, kata dia, mesti menjadi tempat anak merasa aman untuk belajar, tumbuh, dan dilindungi, sementara guru harus tampil sebagai lentera kehidupan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan nilai kemanusiaan. “Guru bukan sekadar pengajar, tapi penjaga masa depan. Mereka harus menyalakan cahaya kasih dalam hati anak-anak,” ungkapnya.


Serena juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua sebagai kunci membangun generasi berkarakter. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan Kota Kupang bukan hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi dari seberapa baik warganya mendidik dan menjaga anak-anaknya.


“Visi Pemerintah Kota Kupang adalah Kota Kasih sebagai Rumah Bersama yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Rumah itu akan kuat bila setiap penghuninya saling menjaga, dan pendidikan adalah pilar utama yang menegakkan rumah itu,” ujar Serena.


Sementara itu, Ketua Panitia Rakor, Yohanes Tukan, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja K3S SD/MI Kota Kupang tahun 2025. Rakor ini menjadi wadah refleksi dan konsolidasi bagi para kepala sekolah untuk memperkuat strategi kepemimpinan, meningkatkan mutu pendidikan, serta menghadirkan sekolah yang cerdas akal dan cerdas hati.


 “Kegiatan ini murni hasil swadaya para kepala sekolah. Antusiasme peserta menunjukkan semangat luar biasa untuk membangun dunia pendidikan yang bermartabat dan bermanfaat,” ujarnya penuh bangga.


Acara pembukaan turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Ambo, M.Si, Kabid Pendidikan Dasar, Okto Naitboho, S.Pd., M.Si, dan Ketua K3S Kota Kupang, Joni Higa Huki, S.Pd., MM.


Di akhir acara, suasana penuh semangat terasa ketika para kepala sekolah berkomitmen menjadikan setiap ruang kelas di Kota Kupang bukan hanya tempat belajar, tetapi ruang kasih yang menumbuhkan harapan bagi masa depan anak bangsa.

✍🏼 Reporter: Ansel Ladjar