Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Kota Kupang Jadi Lokasi Launching Akademi Pengentasan Kemiskinan: Kolaborasi Nyata Wujudkan Keadilan Sosial

Rabu, 15 Oktober 2025 | Oktober 15, 2025 WIB Last Updated 2025-10-15T02:29:45Z

 

Akademi Pengentasan Kemiskinan resmi diluncurkan di Kota Kupang. Program ini bukti kolaborasi nasional untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia.


Kota Kupang,NTT, 15 Oktober 2025 — Kota Kupang mencatat sejarah baru sebagai salah satu dari tiga daerah di Indonesia yang menjadi lokasi Launching Akademi Pengentasan Kemiskinan (APK). Program nasional ini diluncurkan secara resmi sebagai bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mempercepat pengentasan kemiskinan secara berkeadilan dan berkelanjutan.


Kegiatan yang berlangsung di Kupang ini diinisiasi oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Kementerian Sosial RI, Kementerian PANRB, serta Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPPK), dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kupang. Selain Kupang, dua kota lain yang menjadi pilot project program ini adalah Probolinggo (Jawa Timur) dan Indramayu (Jawa Barat).


Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyampaikan rasa bangganya karena Kupang menjadi bagian dari program strategis nasional ini.


“Kami bangga menjadi salah satu dari tiga kota terpilih. Program ini bukan sekadar seremonial, tetapi bukti nyata bahwa pemerintah hadir dan bekerja bersama masyarakat lintas sektor,” ungkapnya.

 

Menurut dr. Widodo, Akademi Pengentasan Kemiskinan merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Di dalamnya, terdapat peran akademisi, komunitas, pengusaha, hingga kelompok masyarakat rentan yang saling terhubung dalam satu ekosistem pemberdayaan.


“Kalau kita ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Tapi kalau kita ingin berjalan jauh, maka kita harus berjalan bersama-sama. Akademi ini adalah simbol dari langkah bersama itu,” tambahnya.


Meski menghadapi berbagai keterbatasan, termasuk pemangkasan dana transfer daerah hingga Rp204 miliar dan nihilnya Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026, Wali Kota tetap optimis bahwa Kupang bisa melangkah jauh dengan semangat gotong royong.“Makna ‘Ayo Bangun NTT, Ayo Bangun Kota Kupang’ bukan hanya slogan. Ini ajakan untuk bergerak bersama di tengah keterbatasan,” tegasnya.


Dalam pidato yang disambut hangat peserta, dr. Widodo mengutip pemikiran Nelson Mandela yang menyebutkan bahwa mengatasi kemiskinan bukan tindakan amal, melainkan tindakan keadilan.


“Program ini menunjukkan bahwa pemerintah melaksanakan keadilan itu. Akademi ini diharapkan menjadi mercusuar pengetahuan dan pusat perubahan sosial di Kota Kupang,” ujarnya.

 

Program ini juga membuka ruang bagi pendekatan bottom-up, di mana masyarakat — seperti nelayan, petani, dan pelaku UMKM — dapat mengusulkan sendiri program pelatihan sesuai kebutuhan lokal. Model ini diharapkan mampu mengubah posisi keluarga rentan dari sekadar penerima bantuan menjadi pelaku utama perubahan sosial.


Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, dr. Widodo berharap Akademi Pengentasan Kemiskinan akan terus memberi dampak nyata dan menjadi tonggak baru bagi kesejahteraan masyarakat NTT, khususnya di Kota Kupang.

✒️: kl