Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Moses Mandala: Oesapa dan Penfui Butuh Aturan Ketat, Musik Malam Harus Batas Jam 10!

Senin, 06 Oktober 2025 | Oktober 06, 2025 WIB Last Updated 2025-10-06T12:51:46Z

 

Ketua Fraksi Gerindra Kota Kupang, Moses Mandala, minta aturan ketat untuk Oesapa dan Penfui agar pesta malam dibatasi hingga pukul 10 demi ketertiban warga.


Kota Kupang, NTT —Kebijakan Wali Kota Kupang yang membatasi jam putar musik dan pesta malam hingga pukul 22.00 WITA kembali mendapat dukungan politik. Kali ini, dukungan datang dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Kupang, Moses Mandala, yang menilai kebijakan tersebut sangat tepat dan perlu diperkuat di wilayah Oesapa dan Penfui.


Menurut Moses Mandala, dua wilayah itu dikenal sebagai pusat aktivitas masyarakat yang ramai dan sering menjadi lokasi pesta, terutama saat acara wisuda dan hajatan keluarga. Karena itu, aturan pembatasan musik malam dinilai relevan untuk menjaga kenyamanan warga dan mencegah gangguan sosial.


“Oesapa dan Penfui butuh aturan yang ketat. Musik malam sebaiknya dibatasi sampai jam 10 malam saja. Ini bukan soal melarang orang berpesta, tapi soal menghormati warga lain,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Kupang, Senin (6/10/2025).


Mandala menilai, alasan di balik kebijakan Wali Kota sudah sangat masuk akal. Pesta dengan musik keras hingga larut malam sering mengganggu warga yang sedang beribadah, orang sakit, maupun anak-anak yang beristirahat.


“Alasannya pas sekali. Mengganggu orang sakit, orang mau ibadah, dan anak kecil. Jadi langkah Pak Wali sudah benar, saya dukung penuh,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, ia menyoroti potensi bentrok antarwarga di kawasan Penfui, terutama saat pesta berlangsung. Menurutnya, izin khusus perlu diterapkan di daerah rawan agar kegiatan sosial tidak berujung pada konflik.


“Di Penfui itu memang harus lebih diawasi. Karena sering ada dua kelompok suku yang bentrok saat pesta. Semua orang tahu itu. Jadi perlu ada izin khusus untuk pesta di sana,” jelas Moses Mandala.

 

Tak hanya di Penfui, ia juga menyoroti Oesapa sebagai wilayah yang kerap menjadi pusat keramaian malam hari. Ia mengimbau agar aparat kelurahan dan RT/RW aktif melakukan pengawasan langsung di lapangan.


“Lurah dan RT harus kerja keras. Jangan hanya menunggu laporan. Mereka harus turun langsung, karena pengawasan butuh biaya dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.

 

Selain pembatasan musik, Moses juga mengapresiasi langkah Wali Kota yang melarang konsumsi minuman keras di jalan umum. Ia menilai, aturan itu sangat baik untuk mencegah keributan di tempat-tempat pesta dan jalanan kota.


“Himbauan soal minum di jalan juga terlalu bagus. Itu supaya tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Saya dukung semua program Pak Wali,” ujarnya menutup.

 

Dukungan Fraksi Gerindra terhadap kebijakan pembatasan musik malam menjadi sinyal kuat bahwa legislatif dan eksekutif satu visi dalam menjaga ketertiban sosial di Kota Kupang.
Bagi Moses Mandala, aturan bukan untuk membatasi kegembiraan, tetapi mengatur agar pesta rakyat tetap berjalan dengan damai dan saling menghormati — terutama di wilayah-wilayah padat seperti Oesapa dan Penfui.

✒️: kl