![]() |
Wali Kota Kupang dampingi tenaga honorer ke Kemenpan RB. Bahas nasib guru dan tenaga kesehatan R4–R5 yang belum terakomodir dalam seleksi PPPK. (📸 : istimewa) |
Jakarta — Dalam langkah nyata memperjuangkan nasib tenaga honorer di Kota Kupang, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, mendampingi langsung perwakilan tenaga honorer menemui pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Jakarta, Selasa (7/10).
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya serius Pemerintah Kota Kupang untuk memastikan para tenaga honorer, khususnya tenaga kependidikan dan kesehatan berstatus R4 dan R5, mendapatkan kepastian status dalam proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Wali Kota dan para tenaga kependidikan beberapa waktu lalu di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang. Saat itu, para tenaga honorer menyampaikan aspirasi mereka karena dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam seleksi PPPK tahap 2. Wali Kota kemudian berkomitmen untuk membawa langsung aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.
Janji itu kini resmi ditepati.
Dalam pertemuan di kantor Kemenpan RB, rombongan Pemerintah Kota Kupang diterima oleh Alex Beny, selaku PIC Kemenpan RB. Konsultasi dilakukan untuk membahas mekanisme seleksi PPPK, status tenaga honorer non-ASN, serta masalah data tenaga R4 yang belum terakomodir dalam sistem resmi pemerintah meski telah lama mengabdi.
Dari pihak tenaga honorer, hadir Agustinus Laga Suban dan Kurnia Aked, SE mewakili tenaga kependidikan, serta Rismanto M., guru honorer berstatus R4.
Sementara dari unsur Pemerintah Kota Kupang turut mendampingi Kepala BKPPD Kota Kupang, A.D.E. Manafe, S.IP., M.Si, Admin instansi pengadaan PPPK, Victor Marhen Johannis, S.Kom, serta Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Kupang, Okto Naitboho.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Kemenpan RB menyampaikan bahwa pemerintah pusat terus mengkaji skema penyelesaian tenaga honorer secara nasional dan meminta agar seluruh tenaga honorer tetap mengikuti tahapan yang sedang berjalan sembari menunggu keputusan lebih lanjut.
Usai pertemuan, Wali Kota Christian Widodo menyampaikan apresiasi atas semangat dan kesabaran para tenaga honorer yang terus berjuang mengikuti proses seleksi dengan penuh harapan.“Jangan kehilangan harapan, karena harapanlah yang membuat kita tetap bertahan dan melangkah maju,” ujar Wali Kota menegaskan.
Ia menambahkan, perjuangan ini bukan hanya soal administrasi kepegawaian, tetapi soal keadilan dan pengakuan atas pengabdian para tenaga honorer yang telah lama memberi kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan kesehatan di Kota Kupang.
“Pemerintah Kota Kupang akan terus mengawal proses ini. Setiap pengorbanan dan pengabdian saudara-saudara tidak akan dibiarkan tanpa perhatian,” tambahnya.
Sementara itu, Agustinus Laga Suban, salah satu perwakilan honorer tenaga kependidikan, mengungkapkan rasa terima kasih atas langkah nyata Wali Kota.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Kota yang tidak hanya mendengar keluhan kami, tetapi juga benar-benar memperjuangkannya sampai ke Kemenpan RB,” ucapnya dengan penuh haru.
Pertemuan di Jakarta tersebut tidak hanya menjadi simbol perjuangan, tetapi juga cermin kepemimpinan kolaboratif antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam konteks reformasi birokrasi nasional, kehadiran langsung kepala daerah menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa isu tenaga honorer tidak hanya dibicarakan di ruang rapat, tetapi diperjuangkan di meja kebijakan.
Langkah seperti ini juga membuka ruang dialog yang lebih sehat antara pemerintah pusat dan daerah, agar transisi menuju sistem kepegawaian profesional (PPPK dan ASN) berjalan manusiawi, adil, dan berkeadilan sosial.
“Kami pulang dari Jakarta bukan dengan janji, tapi dengan keyakinan bahwa perjuangan ini sedang berjalan di arah yang benar,” ujar salah satu tenaga honorer usai pertemuan.
“Ketulusan pengabdian para honorer adalah fondasi kemanusiaan birokrasi. Saat hak mereka diperjuangkan, bangsa ini belajar arti keadilan. Langkah kecil dari Kupang menuju Jakarta ini menyalakan harapan besar bagi ribuan honorer di seluruh Indonesia.”
✒️: kl