![]() |
| Pelatihan olahan ikan oleh Yohanis Pandie di Konven II Kaum Bapak GMIT dorong gizi keluarga, ekonomi gereja, dan diversifikasi produk pesisir. |
TTS, NTT-Manfaat Makan Ikan menjadi kata kunci penting dalam materi yang dibawakan Yohanis Pandie, Owner UMKM PanBerS, ketika tampil sebagai pemateri pada pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Ikan dan Rumput Laut bagi Kaum Bapak (UPP/Pengurus Tingkat Sinode) Jemaat Imanuel Oenali, Kabupaten TTS, pada 12–13 November 2025. Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian Konven II Kaum Bapak Sinode GMIT tahun 2025, yang dibuka oleh Wakil Gubernur NTT di Gereja GMIT Oenali, Klasis So’e Timur (11/11/2025).
Tema besar kegiatan ini, “Lakukan Keadilan, Cinta Kesetiaan dan Hidup Rendah Hati di Hadapan Allah”, menjadi landasan spiritual bahwa Kaum Bapak harus menjadi garda terdepan membangun keluarga yang sehat dalam iman, sehat secara fisik, berdaya ekonomi, dan berkembang secara intelektual. Sebanyak peserta dari 40 klasis dari total 57 klasis Sinode GMIT hadir mengikuti kegiatan penting ini.
Pada sesi pemberdayaan ekonomi tanggal 13 November 2025, Yohanis Pandie, S.Pi, menyajikan tiga materi utama:
- Manfaat Makan Ikan
- Diversifikasi Olahan Ikan dan Rumput Laut
- Pelatihan Praktik Pengolahan Produk Berbasis Ikan dan Rumput Laut
Materi dikemas praktis, edukatif, dan mudah diterapkan agar peserta dapat mengimplementasikannya ketika kembali ke jemaat masing-masing, terutama mereka yang tinggal di wilayah pesisir. Pandie tidak hanya mengajar teori, tetapi juga langsung memandu proses pembuatan produk olahan UMKM PanBerS, sehingga peserta benar-benar memahami cara produksi hingga layak jual.
Produk olahan yang dibuat antara lain:
- Abon ikan/tuna
- Se’i ikan/tuna
- Bakso ikan/tuna
- Nugget ikan/tuna
- Kaki naga ikan
- Stik ikan/tuna
- Selai rumput laut
Setiap produk diberi kemasan, label, dan disegel agar memenuhi standar pemasaran di gerai, supermarket, dan toko oleh-oleh. Tujuannya jelas: Kaum Bapak dapat menggerakkan ekonomi jemaat melalui usaha produktif, mandiri, dan berkelanjutan.
Salah satu materi yang menarik perhatian peserta adalah pembuatan selai rumput laut, menggunakan:
- Rumput laut jenis cotoni (cottonii) sebagai bahan baku utama
- Buah nanas sebagai bahan campuran
- Serta tambahan bahan pendukung lain sesuai standar pangan UMKM
Proses ini menunjukkan bahwa rumput laut tidak hanya bernilai sebagai komoditas ekspor, tetapi juga dapat menjadi produk konsumsi harian yang sehat, enak, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selain tujuh produk utama pelatihan, Yohanis Pandie juga menampilkan beberapa produk olahan unggulan UMKM PanBerS untuk memperluas wawasan peserta mengenai peluang usaha di sektor maritim, antara lain:
Produk ini sekaligus menjadi bukti bahwa setiap bagian ikan dan rumput laut dapat dimanfaatkan menjadi pangan kreatif bernilai ekonomi tinggi, terutama bagi jemaat di wilayah pesisir.
Dalam materinya, Pandie menegaskan bahwa kandungan gizi dalam ikan sangat tinggi, termasuk:
Omega-3 pada ikan bahkan jauh lebih tinggi dibanding daging sapi.
- 100 gram ikan = 210 mg Omega-3
- 100 gram daging sapi = 22 mg Omega-3
Untuk itu, Pandie menekankan bahwa usia 0–2 tahun adalah masa emas pembentukan jaringan otak, sehingga anak-anak harus lebih banyak mengonsumsi ikan. Pesan ini sejalan dengan program pemerintah terkait penurunan angka stunting di NTT, terutama di TTS yang mencapai 37%—salah satu yang tertinggi.
Pemerintah juga meminta Kaum Bapak GMIT menjadi contoh, memastikan keluarga mendapat akses gizi baik, layanan kesehatan memadai, dan asupan makanan bergizi agar generasi mendatang menjadi sehat, kuat, cerdas, dan mampu bersaing.
Ketua Panitia Konven II, Eduard Markus Lioe, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi media berkumpul, berdiskusi, dan membentuk manajemen pelayanan Kaum Bapak GMIT.
Fokus pelayanan meliputi:
- Pengembangan jabatan organisasi dan pelayanan
- Penataan bidang keuangan dan ekonomi gereja
- Partisipasi politik secara etis dan konstruktif
- Penguatan peran keluarga melalui figur teladan Kaum Bapak
Dengan demikian, Konven II bukan sekadar agenda seremonial, tetapi ruang pembentukan pemimpin keluarga yang berintegritas dan visioner.
Kegiatan pelatihan ini juga bertepatan dengan Hari Ikan Nasional ke-12 yang diperingati pada 21 November 2025. Semangat ini semakin menguatkan pesan bahwa ikan harus menjadi menu utama keluarga, terutama di NTT yang dikelilingi perairan kaya potensi.
Penampilan produk UMKM PanBers tersebut juga selaras dengan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur yang menekankan pentingnya penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Dalam instruksi tersebut, gubernur meminta setiap pelaku usaha, komunitas ekonomi kreatif, dan mitra pembangunan daerah untuk memaksimalkan pengolahan hasil laut dan hasil perikanan sebagai komoditas unggulan daerah. Instruksi ini sekaligus menjadi dorongan bagi UMKM agar meningkatkan kualitas produksi, memperluas pemasaran, mengoptimalkan kemasan, serta mematuhi standar higienis melalui penggunaan sealer/vacuum sealer, label yang informatif, dan proses produksi yang terukur.
Pandie menutup materinya dengan ajakan sederhana namun kuat: “Mari jadikan ikan sebagai makanan utama keluarga: agar kita menjadi generasi sehat, kuat, dan cerdas.”
✒️: kl
