Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

KSP Obor Mas Tegaskan Tak Ada Penahanan Ijazah, Semua Proses Administrasi Berjalan Sesuai Aturan

Kamis, 13 November 2025 | November 13, 2025 WIB Last Updated 2025-11-13T09:58:58Z

 

KSP Obor Mas pastikan tidak ada penahanan ijazah karyawan. Semua proses administrasi berjalan sesuai aturan dan prinsip profesionalisme.


KSP Obor Mas menegaskan bahwa tidak ada praktik penahanan ijazah terhadap karyawan maupun mantan pegawai. Pernyataan tegas ini disampaikan langsung oleh General Manager KSP Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, S.Ak., M.M., M.Ak., dalam konferensi pers resmi di Kantor Pusat Maumere, pada Kamis, 13 November 2025. Menurutnya, semua proses administrasi dan pengunduran diri telah dilakukan secara profesional sesuai aturan yang berlaku di lembaga keuangan berbasis koperasi itu.



Maumere, NTT — Menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait dua mantan karyawan, Aprilyanti Fallo, SE dan Astry Fafo, SE, pihak manajemen Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas menggelar konferensi pers resmi pada Kamis, 13 November 2025, bertempat di lantai 2 Kantor Pusat KSP Obor Mas, Maumere.


Dalam konferensi pers tersebut, Leonardus menegaskan bahwa seluruh proses administrasi, pengunduran diri, hingga pengembalian dokumen karyawan telah berjalan sesuai ketentuan dan prinsip tata kelola koperasi yang baik.


“Kami ingin meluruskan pemberitaan yang beredar di media sosial. Tidak ada penahanan ijazah di KSP Obor Mas. Semua dokumen karyawan kami kelola dengan tertib dan dapat diambil kembali sesuai mekanisme yang berlaku,” tegasnya di hadapan awak media.


Menurut Leonardus, kedua mantan karyawan tersebut mengundurkan diri secara sukarela pada 30 September 2024, setelah sebelumnya diterima bekerja sejak 1 Maret 2024. Proses administrasi pengunduran diri mereka pun telah dicatat melalui surat resmi yang ditandatangani masing-masing pihak.


“KSP Obor Mas tidak pernah memaksa siapa pun menyerahkan dokumen pribadi. Semua dilakukan atas dasar kesepakatan dan profesionalisme kerja. Kami menjunjung tinggi integritas serta etika dalam setiap hubungan kerja,” ujarnya.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses pengembalian ijazah bagi karyawan yang telah mengundurkan diri sedang dan telah berjalan. Sejumlah mantan staf seperti Neni E. Banunai, Rizka S. Lawotan, dan Fahd Husiana Latif sudah menerima kembali ijazah mereka setelah proses verifikasi di kantor pusat Maumere.


Sedangkan untuk Aprilyanti Fallo, SE dan Astry Fafo, SE, keduanya telah menerima surat rekomendasi penyelesaian dari cabang Soe pada 9 Oktober 2025, namun belum melanjutkan proses akhir pengambilan dokumen di kantor pusat.


Terkait isu tekanan kerja, Leonardus menegaskan bahwa dalam surat pengunduran diri resmi, kedua mantan karyawan menyatakan alasan mundur karena beban kerja dan faktor kesehatan, bukan karena konflik internal atau pelanggaran ketenagakerjaan sebagaimana disampaikan di media sosial.


“Kami memahami setiap individu memiliki daya tahan kerja berbeda. Namun kami memastikan lingkungan kerja di Obor Mas tetap sehat, profesional, dan sesuai dengan standar lembaga keuangan,” jelasnya.


Ia juga menegaskan bahwa sistem penggajian di KSP Obor Mas telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) Nusa Tenggara Timur dengan dua komponen utama:


  1. Gaji pokok sesuai UMR Provinsi NTT, dan
  2. Tunjangan kinerja serta lembur maksimal Rp2.750.000 sesuai hasil kerja pegawai. 

 

“Kami berkomitmen memenuhi hak-hak pegawai sesuai ketentuan pemerintah. Transparansi dan keadilan menjadi prinsip utama kami,” tambahnya.


Di akhir konferensi pers, Leonardus mengimbau masyarakat dan netizen untuk tidak mudah mempercayai isu-isu yang tidak terverifikasi.


“Kami terbuka untuk klarifikasi kapan pun. Jika ada yang ingin tahu fakta sebenarnya, silakan datang langsung ke kantor pusat. Kami tidak ingin lembaga ini dinilai berdasarkan kabar yang tidak jelas sumbernya,” pungkasnya. 


Klarifikasi terbuka dari KSP Obor Mas ini menunjukkan komitmen lembaga untuk menjaga transparansi dan profesionalisme. Dalam era digital yang sarat informasi, keterbukaan menjadi kunci menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan lokal yang sudah berakar kuat di NTT.

✒️: Albert Cakramento