Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

PKB Sikka Kutuk Keras Perampasan Moke di Tempat Produksi: “Kembalikan Moke Rakyat, Hormati Budaya Kami!”

Kamis, 06 November 2025 | November 06, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T12:52:10Z

 

PKB Sikka kutuk keras penyitaan moke oleh aparat. Moke disebut identitas budaya dan sumber hidup rakyat Sikka yang wajib dilindungi.



Maumere,NTT — PKB Sikka Berdiri di Garis Rakyat Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sikka menyatakan kecaman keras terhadap tindakan aparat kepolisian yang melakukan penyitaan moke di tempat produksi (kuwu).


Pernyataan tegas itu disampaikan langsung oleh Ketua DPC PKB Sikka, Yosef Karmianto Eri, dalam dialog terbuka bersama massa aksi PMKRI Cabang Maumere Santo Thomas Morus dan perwakilan petani moke di Gedung Kulababong DPRD Kabupaten Sikka, Kamis (6/11).


“Kami dari PKB mengutuk keras perampasan moke di tempat produksi. Itu tindakan yang tidak manusiawi dan tidak memahami konteks budaya rakyat Sikka. Moke adalah identitas adat dan sumber penghidupan rakyat kecil. Karena itu, moke sitaan harus segera dikembalikan kepada pemiliknya,” tegas Yosef di hadapan massa aksi dan anggota DPRD.


Menurut Yosef, tindakan aparat yang menyita moke tanpa memahami nilai-nilai budaya adalah bentuk ketidakadilan struktural dan pengingkaran terhadap martabat masyarakat adat Sikka.


Ia menegaskan bahwa moke bukan sekadar minuman tradisional, melainkan bagian dari sistem sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Sikka yang diwariskan secara turun-temurun.


“Negara seharusnya hadir untuk melindungi, bukan menindas. Jika hukum dijalankan tanpa memahami akar budaya rakyat, maka yang terjadi adalah penindasan atas nama aturan,” tegasnya lagi.


Tiga Sikap Tegas PKB Sikka

Dalam kesempatan itu, PKB Sikka menyampaikan tiga poin sikap politik dan moral:

  1. Menuntut Kapolres Sikka segera mengembalikan seluruh moke sitaan kepada pemiliknya.
  2. Meminta Kapolda NTT untuk mengevaluasi tindakan aparat di lapangan yang tidak menghormati budaya lokal.
  3. Mendesak Pemda Sikka segera menyusun dan menetapkan Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Moke.


Dialog yang berlangsung di Gedung DPRD Sikka juga menghasilkan kesepakatan penting dari sembilan fraksi DPRD Kabupaten Sikka.
Semua fraksi menyetujui agar Polres Sikka dan Pemerintah Daerah segera diundang besok untuk membahas solusi konkret bagi para petani moke.


Kesepakatan lintas fraksi ini menjadi langkah awal menuju penyelesaian konstruktif antara masyarakat adat, pemerintah, dan aparat penegak hukum — agar tidak lagi terjadi kriminalisasi terhadap tradisi rakyat di tanah Nian Tana Sikka.


PKB Sikka menegaskan akan terus berdiri di sisi rakyat kecil, khususnya petani moke yang kini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Mereka menyebut perjuangan ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal harga diri budaya dan jati diri orang Sikka.


“PKB akan terus berdiri bersama rakyat kecil, bersama petani moke, dan bersama anak muda yang memperjuangkan keadilan kultural. Melindungi moke berarti menjaga jati diri dan martabat masyarakat Sikka,” pungkas Yosef Karmianto Eri.

✒️: Albert Cakramento