Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Suara Luka dari Wuring: Ketika Pasar Rakyat Hendak Dimatikan

Minggu, 02 November 2025 | November 02, 2025 WIB Last Updated 2025-11-02T04:21:54Z


Oleh: BEM IFTK Ledalero/ Stefanus Suriadi Jadur


Di tengah geliat pembangunan Kabupaten Sikka yang kian gencar, ada satu ruang sederhana yang menjadi nadi kehidupan ribuan jiwa rakyat kecil — Pasar Wuring.

Tempat di mana peluh dan harapan berpadu, di mana ekonomi rakyat tumbuh tanpa modal besar, dan di mana orang-orang sederhana bertahan hidup dengan cara paling jujur: berjualan.


Namun kini, ruang hidup itu terancam.

Pemerintah Kabupaten Sikka berencana menutup Pasar Wuring dengan alasan “penataan kawasan.”

Alasan yang mungkin terdengar masuk akal di atas kertas, tetapi di lapangan, keputusan itu berarti satu hal: mematikan sumber hidup rakyat kecil.


Wuring, Simbol Ketahanan Ekonomi Rakyat


Hasil wawancara kami dengan para penjual menunjukkan satu suara yang sama: menolak keras rencana pemerintah untuk membubarkan pasar.

Bagi mereka, pasar ini bukan sekadar tempat jual beli — melainkan urat nadi ekonomi keluarga dan simbol kemandirian rakyat kecil.


Pendapatan mereka di Pasar Wuring justru lebih baik dibandingkan di Pasar Alok.

Sistem di pasar ini berjalan sederhana, efisien, dan manusiawi."Tidak ada pungutan liar".


Pedagang hanya membayar Rp5.000 untuk lampu setiap malam, sedangkan toilet dan tempat berjualan disediakan secara gratis. "Parkir juga gratis".

Barang dagangan bisa ditinggalkan tanpa takut dicuri, dan kebersihan lingkungan dijaga bersama.


Inilah wajah pasar rakyat yang sesungguhnya — tertib, mandiri, dan penuh solidaritas.


Ketika Keputusan Tak Turun dari Nurani


Pertanyaan besar muncul:

  1. Apa sesungguhnya yang ingin dicapai pemerintah dengan menutup pasar rakyat yang hidup dan teratur ini?
  2. Mengapa kebijakan yang menyentuh rakyat kecil selalu hadir tanpa empati dan dialog
  3. Para pedagang yang kami temui bukan hanya kecewa, tetapi terluka. Beberapa bahkan berkata dengan nada getir, “Biarlah pemerintah buat sesuka hati. Kami pasrah.” Kata “pasrah” itu bukan tanda setuju — tapi tanda luka.
  4. Tanda bahwa rakyat kecil merasa ditinggalkan oleh negara yang seharusnya melindungi mereka.
  5. Apakah pemerintah sudah kehilangan nurani, di tengah jerit rakyat kecil yang berjuang dengan cara paling jujur?
  6. Apakah kekuasaan kini lebih berpihak pada proyek daripada kehidupan?


Ketika Rakyat Diperumit oleh Kekuasaan


Kami menemukan bahwa persoalan sederhana justru dibuat rumit.

Jika memang ada kekurangan administratif, pemerintah seharusnya mendampingi rakyat, bukan mempersulit dan menutup mata.

Kebijakan publik seharusnya lahir dari empati, bukan dari ego kekuasaan.


Pemerintah yang bijak seharusnya hadir membimbing, bukan menyingkirkan.

Karena ketika rakyat kecil diperumit oleh kekuasaan, yang hilang bukan hanya pasar — tetapi juga kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.


Pasar Sebagai Ruang Hidup dan Martabat


Bagi para pedagang, Pasar Wuring bukan sekadar ruang ekonomi.

Di situlah mereka membiayai sekolah anak-anak, membeli kebutuhan rumah tangga, dan menata masa depan.

Pasar ini telah menjadi bagian dari sejarah hidup dan martabat mereka sebagai warga kecil yang berjuang dengan tangan sendiri.


Menutup pasar berarti merampas ruang hidup dan martabat rakyat kecil.

Itu bukan sekadar keputusan teknis — itu tindakan yang melukai kemanusiaan.


Seruan dari Kampus untuk Pemerintah


Sebagai mahasiswa yang belajar tentang nilai kemanusiaan dan keadilan sosial, kami dari BEM IFTK Ledalero menyatakan sikap tegas:


  1. Kami menolak rencana penutupan Pasar Wuring.
  2. Kami mengecam kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
  3. Dan kami menyerukan agar pemerintah mendengar suara rakyat, bukan sekadar mengikuti suara proyek dan kekuasaan. 
  4. Pemerintah yang bijak adalah pemerintah yang berpihak.Bukan yang bersembunyi di balik aturan untuk mematikan kehidupan rakyatnya sendiri.


Pasar Wuring bukan hanya ruang dagang — ia adalah simbol perjuangan, solidaritas, dan ketahanan hidup rakyat kecil.

Dan suara mereka akan kami teruskan, sampai keadilan benar-benar berpihak kepada mereka.