![]() |
| Ketua Diaspora Rote Ndao Alfred Zacharias menyoroti akar kemiskinan daerah akibat keterbatasan akses, infrastruktur lemah, dan minimnya kehadiran negara |
Kota Kupang, NTT, 13/12— Ketua Diaspora Rote Ndao, Alfred Zacharias, menegaskan bahwa kemiskinan di Rote Ndao tidak bisa dipandang semata sebagai persoalan ekonomi, melainkan akibat akumulasi masalah struktural yang belum ditangani secara serius dan berkelanjutan.
Menurut Alfred Zacharias, tingginya angka kemiskinan di daerah, khususnya wilayah kepulauan dan daerah tertinggal, merupakan cerminan dari terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan dasar serta lemahnya kehadiran negara dalam menjamin hak-hak warga.
“Kemiskinan di daerah lahir dari keterbatasan akses dan lemahnya kehadiran negara dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat,” tegas Alfred.
Ia memaparkan sejumlah akar persoalan kemiskinan di Rote Ndao yang hingga kini masih menjadi hambatan utama pembangunan, antara lain:
- Terbatasnya akses layanan kesehatan dan sanitasi, yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
- Minimnya akses pendidikan dan pelatihan, sehingga masyarakat sulit meningkatkan kapasitas dan daya saing sumber daya manusia.
- Sulitnya akses terhadap modal usaha, yang menghambat pertumbuhan ekonomi rakyat serta kemandirian UMKM.
- Terbatasnya akses terhadap tanah, baik untuk tempat tinggal maupun pengembangan usaha produktif.
- Infrastruktur dasar yang belum memadai, seperti listrik, air bersih, dan jalan, yang menghambat aktivitas ekonomi dan pelayanan publik.
- Pola hidup masyarakat, yang turut dipengaruhi minimnya edukasi, pendampingan, serta keteladanan kebijakan pembangunan.
Alfred menekankan bahwa penanggulangan kemiskinan di daerah tidak bisa dilakukan secara parsial atau seremonial. Dibutuhkan pendekatan terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar bantuan jangka pendek.
“Tanpa keberanian melakukan pembenahan struktural dan pemerataan akses, kemiskinan akan terus diwariskan dari generasi ke generasi,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat menjadikan persoalan kemiskinan struktural sebagai prioritas utama dalam perencanaan pembangunan, agar keadilan sosial benar-benar dirasakan hingga ke wilayah paling pinggir negeri, termasuk Rote Ndao.
✒️: ***
