![]() |
| Mahasiswa KBPM UKAW dibekali praktik olahan tuna cegah stunting dan perkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal di NTT. |
Kupang, NTT — Praktisi perikanan Yohanis Pandie, S.Pi membekali mahasiswa Kegiatan Belajar Pendampingan Mahasiswa (KBPM) Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) dengan materi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan dan Penanganan Stunting, Selasa (16/12/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus UKAW Kupang dan merupakan bagian dari rangkaian Pembekalan Mahasiswa KBPM Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026, yang digelar pada 15–16 Desember 2025.
Pembekalan KBPM UKAW tahun ini mengusung tema “Optimalisasi dan Inovasi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal bagi Keberlanjutan UKAW serta Penuntasan Stunting dan Ketahanan Pangan Masyarakat.” Tema tersebut menjadi dasar seluruh materi pembekalan, termasuk pemaparan yang menitikberatkan pada pemanfaatan potensi perikanan lokal sebagai solusi berkelanjutan bagi persoalan gizi masyarakat.
Dalam pemaparannya, Yohanis Pandie menekankan bahwa stunting dan ketahanan pangan tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan pangan bergizi berbasis sumber daya lokal. Menurutnya, wilayah pesisir memiliki potensi besar, khususnya ikan tuna, yang dapat diolah menjadi produk bernilai gizi tinggi sekaligus bernilai ekonomi.
Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan demo pengolahan produk nugget dan bakso ikan tuna. Demo ini bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan aplikatif yang dapat dipraktikkan secara mandiri, baik di tempat kos maupun saat mereka diterjunkan ke lokasi KBPM di desa-desa sasaran, khususnya wilayah pesisir.
Mahasiswa dibekali keterampilan tersebut agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka memiliki opsi usaha UMKM berbasis olahan ikan tuna, sekaligus mampu berkontribusi langsung dalam upaya pencegahan stunting dan penguatan ketahanan pangan di masyarakat.
Sebagai praktisi perikanan, Yohanis Pandie juga menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi melalui berbagai kegiatan edukatif. Ia aktif terlibat dalam forum-forum pembekalan dan pameran agar produk olahan ikan semakin dikenal luas, sehingga ke depan dapat mempermudah pemasaran dan memperkuat jejaring UMKM perikanan lokal.
Sementara itu, pada hari yang sama, UMKM PanBers turut ambil bagian dalam pameran lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur NTT. Dalam pameran tersebut, UMKM PanBers bergabung dalam satu stan bersama Biro Administrasi dan Pembangunan serta mewakili Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT dengan menghadirkan produk olahan tuna.
Pameran tersebut bertujuan sebagai wadah refleksi, evaluasi, dan kolaborasi, guna mempromosikan potensi daerah serta memperkuat identitas wilayah. Selain menjadi media komunikasi publik, pameran juga diharapkan mampu mendorong ekonomi lokal, memperkuat identitas budaya, membangun jejaring kolaborasi, meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat, serta menjadi ajang refleksi pembangunan daerah.
Program KBPM UKAW sendiri dirancang sebagai bentuk pembelajaran kontekstual, di mana mahasiswa menerapkan ilmu secara praktis di tengah masyarakat. Fokus utama KBPM meliputi pemberdayaan masyarakat, penyelesaian isu lokal seperti stunting dan ketahanan pangan, pemanfaatan inovasi digital, serta peningkatan empati dan kompetensi mahasiswa sebagai agen perubahan menuju desa mandiri, sejalan dengan visi nasional Generasi Emas 2045, khususnya pada penguatan gizi ikan.
Melalui pembekalan dan demo pengolahan bakso serta nugget ikan tuna ini, mahasiswa diharapkan memiliki bekal nyata saat terjun ke desa sasaran KBPM, sehingga mampu menghadirkan solusi pangan bergizi, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.
Kolaborasi kampus, praktisi, dan UMKM menjadi kunci menghadirkan solusi stunting dan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal yang berdampak langsung bagi masyarakat.
✒️: kl
