Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Joni Asadoma di Hardiknas 2025: Hanya Pendidikan yang Bisa Bawa NTT Keluar dari Ketertinggalan!

Jumat, 02 Mei 2025 | Mei 02, 2025 WIB Last Updated 2025-05-02T01:40:42Z
Wagub NTT Joni Asadoma membacakan sambutan Menteri Pendidikan pada Hardiknas 2025 di Universitas Persatuan Guru 1945. Pendidikan kunci keluar dari ketertinggalan. (Foto: news-daring.com) 


Kota Kupang,NTT– Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Nusa Tenggara Timur berlangsung khidmat di halaman Universitas Persatuan Guru 1945 NTT, Jumat (2/5/2025). Wakil Gubernur NTT, Irjen Pol. (Purn) Drs. Joni Asadoma, M.Hum, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan sambutan Menteri Pendidikan.


Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Hardiknas bukanlah seremoni tahunan semata. Lebih dari itu, Hardiknas adalah saat yang tepat untuk meneguhkan semangat kolektif mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana amanat konstitusi.


“Pendidikan adalah hak asasi, hak sipil, dan kewajiban negara. Tidak boleh ada diskriminasi atas dasar apapun yang menghambat anak bangsa mengakses pendidikan bermutu,” tegasnya.


Ia mengutip Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu, tanpa pengecualian.


Joni Asadoma juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi membangun kepribadian luhur, akhlak mulia, dan kemajuan peradaban. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan menjadi alat mobilitas sosial dan politik yang mengangkat harkat serta martabat rakyat.


Lebih jauh, ia menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam Astacita ke-4. Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan dan membangun Indonesia yang adil dan makmur.


“Presiden bertekad membenahi infrastruktur pendidikan, mendigitalisasi pembelajaran, serta meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru. Guru bukan sekadar pengajar, tapi agen peradaban,” ujarnya.


Selain membaca sambutan resmi, Joni Asadoma juga menyampaikan pesan pribadi yang menggugah para pelajar dan mahasiswa. Ia mendorong generasi muda untuk tidak menyia-nyiakan waktu dalam menimba ilmu, karena masa depan daerah dan bangsa ini berada di pundak mereka.


“Kita sedang mengejar negara-negara lain yang sudah melesat. India dan Cina sudah sampai ke bulan. Bahkan Vietnam dan Kamboja kini bergerak cepat. Kita tidak boleh tertinggal,” kata Joni dengan nada tegas.


Ia juga mengingatkan agar kemajuan teknologi digunakan untuk memperluas wawasan, bukan untuk larut dalam hal-hal yang tidak berguna. “Gunakan HP-mu untuk membaca, menggali ilmu pengetahuan. Jangan sampai sosial media malah menjauhkanmu dari masa depan cerah,” pesannya.


Di tengah keterbatasan anggaran dan sumber daya, pemerintah tak bisa bekerja sendiri. Karena itu, Asadoma menyerukan kolaborasi antara pemerintah, guru, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa untuk mewujudkan pendidikan yang berdaya ubah.


Menutup sambutannya, Joni Asadoma berpesan agar setiap anak muda membalas jerih payah orang tua dengan belajar tekun dan menyelesaikan pendidikan tepat waktu.


“Kompetisi masa depan hanya bisa dimenangkan oleh mereka yang punya ilmu. Jangan puas dengan yang ada. Terus belajar, berkembang, dan jadilah manusia berguna bagi sesama dan negara,” tutupnya.


Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025, Pemerintah Provinsi NTT terus berkomitmen untuk memperjuangkan pendidikan bermutu, merata, dan berkeadilan demi masa depan NTT yang lebih baik.

(kl)