Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

“Bakumpul” Bukan Sekadar Pameran: Seruan Wawali Kupang untuk Buka Ruang Seni Lokal

Senin, 02 Juni 2025 | Juni 02, 2025 WIB Last Updated 2025-06-02T04:32:13Z

 

Wawali Kupang dukung ruang seni lokal dalam pameran "Bakumpul" yang tampilkan 112 karya dari 36 seniman. Seruan agar seni tak hanya dipajang, tapi hidup. (📸: Abi Letman) 


Kota Kupang, NTT– Pameran Drawing “Bakumpul” bukan sekadar ruang pajang karya seni, melainkan panggung seruan untuk menghadirkan ruang yang lebih nyata bagi seniman lokal. Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., menyampaikan hal ini saat membuka pameran yang digelar komunitas seniman di Basement Café, Minggu (1/6/2025).


Pameran yang memamerkan 112 karya dari 36 seniman lintas medium ini tak hanya menarik secara visual, tetapi juga mengetuk kesadaran pemerintah. Dalam sambutannya, Serena tak segan memuji karya-karya yang dianggapnya menyimpan makna dan daya cipta luar biasa.


> “Saya melihat karya-karya yang sarat makna. Bahkan ada karya dari bahan daur ulang yang disusun dengan sangat indah dan bernilai seni tinggi. Ini menunjukkan bahwa Kupang kaya akan bakat dan imajinasi kreatif,” tegas Serena.




Namun pujian itu bukan akhir. Ia berjanji, Pemerintah Kota Kupang akan membuka lebih banyak ruang bagi seniman lokal melalui penyediaan sanggar seni yang representatif. Tempat itu diharapkan bisa menjadi wadah tetap untuk berkarya, berinteraksi, bahkan memamerkan karya secara rutin.


 “Kami tak ingin ini jadi kegiatan sesaat. Pemerintah Kota Kupang siap mendukung kegiatan seni budaya seperti ini secara berkelanjutan,” katanya, disambut tepuk tangan para seniman muda.


Dukungan itu disambut positif oleh panitia dan komunitas. Ketua Panitia, Rico Amtiran, menyampaikan bahwa Pameran “Bakumpul” merupakan bagian dari peringatan Bulan Menggambar Nasional yang jatuh setiap 2 Juni. Ini adalah penyelenggaraan tahun keempat, yang menurutnya, punya makna lebih dalam dari sekadar berkumpul.


 “Kami ingin pameran ini bukan hanya ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang pertemuan dan refleksi bersama. Apalagi di tengah kemajuan teknologi seperti AI, seniman dituntut terus beradaptasi dan menjaga eksistensi,” ujar Rico.


Rico juga menyampaikan harapannya agar Pemkot Kupang tidak hanya hadir saat pembukaan, tetapi juga terlibat aktif dalam menyediakan anggaran, promosi, dan fasilitas pameran reguler.


Acara ini turut dihadiri perwakilan Sanggar Kapur Sirih, Veki Mesakh dan Armando, narasumber diskusi dari Montessori School, serta sejumlah seniman muda Kupang yang kini mulai dikenal di skena seni digital Indonesia Timur.


Pameran Drawing “Bakumpul” tahun ini membuktikan bahwa seni bukan hanya soal estetika. Ia adalah alat pemersatu, ruang ekspresi, sekaligus seruan agar negara hadir, mendengar, dan menyediakan tempat.


📍 Kota Kupang bersiap jadi rumah bagi kreativitas—bukan hanya lewat janji, tapi aksi.


✍🏼: Jems Lutu Edo