![]() |
PT Onedegreefish Indonesia ancam keluar dari Maumere karena merasa diintimidasi oleh pejabat. Wakil Bupati turun tangan minta maaf dan cegah hengkangnya investor. |
Maumere, NTT, 2 Juni 2025 — Suasana panas mewarnai dunia investasi di Kabupaten Sikka setelah Direktur PT Onedegreefish Indonesia, Kristina Geor, mengungkap ancaman serius: perusahaan mereka bisa saja hengkang dari Maumere akibat dugaan intimidasi dari pejabat daerah.
Saat ditemui media, Kristina menjelaskan bahwa sejak pengambilalihan PT Kelola Citra Bahari Sejahtera (KCBS) pada 3 Desember 2022, PT Onedegreefish telah memikul beban berat berupa tunggakan gaji karyawan yang diwariskan perusahaan lama.
"Sebanyak 99 karyawan tidak digaji selama setahun oleh PT KCBS. Kami, sebagai pengelola baru, berinisiatif membuat surat perjanjian untuk mencicil gaji itu. Sekarang tinggal sisa tiga bulan yang akan dibayar pada Juli hingga September 2025," ujar Kristina.
Ia juga menyebut bahwa seluruh eks-karyawan kini bekerja harian di PT Onedegreefish, sambil menunggu kondisi perusahaan stabil sebelum diangkat menjadi karyawan tetap.
Namun, proses pemulihan itu terganggu oleh dinamika di luar manajemen internal.
"Masalah muncul saat proses mediasi dengan Dinas Ketenagakerjaan. Kami merasa terintimidasi, bahkan owner kami, Mr. Kevin, sudah nyaris memutuskan angkat kaki dari Maumere,” ungkap Kristina.
Menurutnya, situasi makin panas saat owner langsung menyampaikan keberatan itu di hadapan Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi.
“Di hadapan Pak Wakil, semua disampaikan, termasuk perlakuan dari oknum kadis nakertrans. Pak Wakil langsung minta maaf dan mengakui itu tindakan pribadi, bukan sikap resmi pemerintah daerah,” lanjut Kristina.
Bahkan, menurut pengakuannya, Wakil Bupati langsung menghubungi Kepala Dinas Nakertrans dan menegaskan:
“Kita ini sedang berusaha datangkan investor. Kenapa bahasamu seperti itu ke investor?”
Meski demikian, Kepala Dinas Nakertrans Sikka menepis tudingan tersebut. Saat dihubungi Sabtu (31/5), ia menegaskan bahwa tidak ada intimidasi dalam mediasi tersebut.
“Yang terjadi hanya debat antara juru bicara dan penerjemah pekerja dengan pihak perusahaan. Kami hanya menengahi dan mengingatkan agar semua pihak kembali mengacu pada Perjanjian Bersama tahun 2022,” jelasnya.
Ia pun mempertanyakan klaim intimidasi tersebut, “Apakah ketegangan dalam debat dan upaya penengahan itu bisa disebut intimidasi?”
Ketegangan ini membuka tabir tantangan investasi di daerah, di mana gesekan antara birokrasi dan pelaku usaha bisa berdampak besar. Jika benar PT Onedegreefish angkat kaki, Maumere tak hanya kehilangan investor—tetapi juga masa depan ratusan pekerja yang kini menggantungkan hidup mereka pada perusahaan tersebut.
✏️: AC