Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Rayakan Waisak, Permabudhi NTT Apresiasi Dukungan Pemkot Kupang: Tanam Sejuta Pohon hingga Donor Darah Massal

Kamis, 12 Juni 2025 | Juni 12, 2025 WIB Last Updated 2025-06-12T10:51:52Z

 

Permabudhi NTT rayakan Waisak 2025 di Kupang, tanam pohon matoa, donor darah, dan apresiasi dukungan Pemkot Kupang lewat Kesra Setda.


Kota Kupang, NTT— Ketua Panitia Perayaan Waisak dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) NTT, Indra Efendi, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Kupang dan semua pihak yang telah mendukung rangkaian kegiatan Waisak selama dua tahun terakhir.


"Terima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah mensupport kami. Berkat dukungan kalian, kegiatan Waisak di Kota Kupang terus berkembang dan mendapat perhatian luas," ujar Indra Efendi dalam sambutannya pada puncak perayaan Waisak yang digelar Kamis, 12 Juni 2025.


Ia mengungkapkan kebanggaannya karena pada tahun 2023, untuk pertama kalinya umat Buddha di Kota Kupang mampu menyelenggarakan kegiatan keagamaan Buddha berskala nasional. Tahun ini, kegiatan serupa direncanakan akan digelar di Provinsi Jambi.


"Harapan kami, Pemerintah Kota Kupang, khususnya Bapak Wali Kota, terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat inklusif seperti ini. Seperti kata aparat kepolisian, kegiatan keagamaan di Kota Kupang adalah wujud perhatian orang tua terhadap anak-anaknya—dan agama adalah kekuatan yang bisa membangun moral dan ketahanan sosial masyarakat," ungkapnya.


Indra Efendi juga memaparkan beberapa rangkaian kegiatan menyambut dan sesudah Hari Raya Waisak. Salah satu program unggulan adalah dukungan terhadap program Kementerian Agama RI berupa penanaman sejuta pohon matoa, yang dilakukan di berbagai lingkungan dan vihara.


“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya berdampak spiritual tetapi juga lingkungan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menanam pohon matoa bersama kami," katanya.


Selain itu, umat Buddha juga melaksanakan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu bangsa.


"Kami ingin menunjukkan bahwa sebagai anak bangsa, kami menghargai jasa para pahlawan. Kegiatan ini juga membangun kesadaran nasionalisme bagi umat," imbuhnya.


Selanjutnya, pada tanggal 10 Mei lalu, umat Buddha menggelar aksi bersih-bersih Vihara yang dilanjutkan dengan pengambilan Tirta (air suci) untuk digunakan dalam ritual utama Waisak pada 12 Mei 2025.


Rangkaian acara Waisak ditutup dengan donor darah massal yang melibatkan berbagai elemen, termasuk Kementerian Agama, TNI, tenaga medis, dan sejumlah pelaku UMKM. "Kami menyediakan konsumsi dan layanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan kesehatan dari tim dokter TNI. Ini wujud kepedulian lintas sektor untuk kemanusiaan,” terang Indra Efendi.


Puncak kegiatan Waisak juga dimeriahkan dengan sandiwara kebangsaan dan refleksi spiritual bersama keluarga besar umat Buddha. Acara tersebut turut dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Timur yang menanam pohon matoa secara simbolis sebagai bagian dari gerakan “Sejuta Pohon Matoa”.


“Kegiatan ini mungkin belum sempurna, tetapi ini adalah langkah awal yang penuh makna untuk mendukung program pemerintah dan membangun Kota Kupang sebagai rumah yang ramah bagi semua umat beragama,” tutup Indra Efendi.

✏️: kl