Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Terkait Mutasi 37 Pejabat di Ende, Dr. Ir. Karolus Karni Lando,MBA.: Integritas dan Kompetensi Adalah Kunci

Rabu, 27 Agustus 2025 | Agustus 27, 2025 WIB Last Updated 2025-08-27T08:42:37Z

 

Mutasi 37 pejabat eselon III di Kabupaten Ende menjadi langkah strategis Bupati Yosef Badeoda untuk membangun birokrasi profesional. Dr. Ir. Karolus Karni Lando, MBA menegaskan integritas dan kompetensi adalah kunci ‘Ende Baru’.


Ende, NTT- Senin 25 Agustus 2025, menjadi momen penting bagi jajaran birokrasi Kabupaten Ende. Sebanyak 37 pejabat eselon III resmi dilantik oleh Bupati Ende, Yosef B. Badeoda bersama Wakil Bupati Dominikus M. Mere. 


Rotasi jabatan ini tidak hanya sebatas seremonial, melainkan strategi nyata untuk menciptakan birokrasi yang sehat, profesional, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. 


Rotasi Jabatan, Penyegaran Sekaligus Strategi Rotasi pejabat bukanlah hal baru dalam pemerintahan. Namun, langkah Bupati Yosef mendapat perhatian karena menekankan bahwa mutasi ini bukan sekadar penyegaran posisi, melainkan instrumen untuk membangun tata kelola pemerintahan yang lebih baik. 


Pejabat yang terlalu lama menduduki satu posisi rentan terjebak dalam zona nyaman. Situasi ini bisa melahirkan mentalitas “tuan tanah jabatan” yang berpotensi menghambat regenerasi, menutup kesempatan bagi kader muda, serta melemahkan semangat inovasi. Melalui rotasi, para pejabat memperoleh pengalaman baru, sementara organisasi birokrasi tetap dinamis.


“Jabatan adalah amanah, bukan warisan; integritas dan kompetensi adalah kunci, bukan loyalitas semu,” tegas Dr. Ir. Karolus Karni Lando, MBA melalui rilis yang diterima media ini, Rabu 27 Agustus 2025. 


Pesan ini relevan di tengah tuntutan publik agar birokrasi bekerja lebih transparan dan profesional. Integritas dan Kompetensi, Pilar “Ende Baru” 


Banyak pihak menilai, keberhasilan rotasi pejabat tidak semata ditentukan oleh pergantian posisi, melainkan oleh kualitas pejabat yang mengisi jabatan tersebut. 


Dalam hal ini, integritas dan kompetensi menjadi dua fondasi utama. Integritas memastikan pejabat bekerja dengan jujur, transparan, dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok. 


Pembangunan Integritas menjadi benteng dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang masih menjadi tantangan birokrasi di banyak daerah. Kompetensi menjamin bahwa pejabat memiliki kemampuan, wawasan, dan keterampilan yang memadai. 


Kompetensi tidak hanya soal kecakapan teknis, tetapi juga kepemimpinan, komunikasi publik, dan keberanian mengambil keputusan tepat di tengah tantangan modernisasi birokrasi.


Mengutip pandangan tokoh reformasi Laksamana Sukardi: “Integritas dan kompetensi harus lebih diutamakan daripada loyalitas dan balas budi.” Prinsip ini menjadi sangat relevan untuk Ende yang tengah bertransformasi menuju “Ende Baru.” 


Evaluasi Kinerja, Promosi bagi yang Berprestasi, Rotasi bagi yang Lalai Dalam arah kebijakan terbarunya, Bupati Yosef menegaskan bahwa kinerja para pejabat akan dievaluasi secara berkala. 


Hal ini menandakan babak baru dalam budaya birokrasi Ende. Pejabat yang bekerja dengan baik dan memberi kontribusi nyata akan mendapat ruang untuk promosi, sedangkan yang gagal menunjukkan kinerja harus siap digeser. 


Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah daerah ingin meninggalkan pola lama berbasis loyalitas pribadi. Sebaliknya, sistem merit berbasis kinerja, kompetensi, dan integritas akan lebih diutamakan. 


Rotasi Pejabat Jadi Agenda Ende Baru Implikasi bagi Masyarakat Rotasi pejabat tentu tidak hanya berdampak di kalangan birokrasi. Masyarakat luas akan menjadi pihak yang merasakan hasilnya secara langsung. Aparat yang berintegritas dan kompeten diyakini dapat menghadirkan:


Pelayanan publik yang lebih cepat dan transparan Pengelolaan program pembangunan yang tepat sasaran Kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap pemerintah daerah.


Dengan demikian, rotasi ini adalah bagian dari upaya menyatukan semangat aparatur sipil negara (ASN) dengan harapan rakyat Ende yang mendambakan perubahan nyata. 


Harapan Baru Rotasi pejabat eselon III yang dilakukan Bupati Yosef bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang membangun Ende Baru. 


Kabupaten Ende membutuhkan birokrasi yang tidak hanya disiplin dalam aturan, tetapi juga berani melakukan inovasi pelayanan publik. 


Dengan memegang teguh integritas, meningkatkan kompetensi, dan bekerja sepenuh hati, para pejabat yang baru dilantik diharapkan mampu menjadi motor penggerak kemajuan daerah.  


Sekali lagi, selamat kepada 37 pejabat yang baru dilantik. Jadikanlah jabatan ini sebagai amanah pelayanan, bukan sekadar posisi atau status. Dengan semangat perubahan, Ende akan benar-benar bergerak menuju masa depan yang lebih maju, profesional, dan berdaya saing.