Kota Kupang, NTT – “Kalau hari ini Kota Kupang bercahaya, itu bukan karena obor yang dinyalakan di kantor wali kota, tapi karena lilin-lilin kecil di kelurahan, kecamatan, dan dinas-dinas. Karena kerja kita semua, Kota Kupang menyala.”
Pernyataan inspiratif itu disampaikan Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, saat resmi menutup Festival Seni Budaya, Olahraga, Bakti Sosial, dan Senam Sehat Bersama di Lapangan Moina, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Senin (18/8).
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan kehadirannya di Sikumana sebagai wujud kecintaan kepada masyarakat.“Saya senang sekali hadir di sini. Hari ini banyak sekali acara, tapi saya bilang, untuk Sikumana saya harus hadir sendiri, bahkan bersama istri saya, Ketua PKK Kota Kupang. Ini bukti sayang dan cinta saya untuk keluarga besar Kelurahan Sikumana,” ungkapnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah warga.
Ia juga menekankan pentingnya membangun Kota Kupang dengan semangat pelayanan, bukan sekadar memerintah. Salah satunya melalui kebijakan efisiensi anggaran, termasuk keputusan untuk tidak membeli mobil dinas baru agar dana dapat dialihkan ke program yang langsung menyentuh masyarakat.
Wali Kota tak lupa mengingatkan bahwa perjuangan di era sekarang berbeda dengan para pendiri bangsa.“Kalau dulu para pejuang melawan penjajah, hari ini perjuangan kita adalah melawan kemiskinan, pengangguran, dan kebodohan. Festival budaya seperti ini adalah bentuk perjuangan, karena menggerakkan ekonomi warga, memberi ruang kreativitas anak muda, serta menumbuhkan rasa kebersamaan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Budaya Sikumana, Yermi Lassa, menyampaikan apresiasi atas dukungan Wali Kota Kupang dan seluruh pihak. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan gotong royong warga.
“Perayaan ini adalah wujud kebersamaan, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang diwariskan para pejuang bangsa. Mari kita terus menumbuhkan semangat persatuan untuk membangun Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, dan Kota Kupang yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” kata Yermi.
Festival yang digelar dalam rangka HUT RI ke-80 ini berlangsung meriah dengan berbagai lomba seperti sepak bola berdasar, tarik tambang, fun game anak-anak, hingga tarian kreasi etnik. Panitia menyiapkan hadiah berupa piala dan uang tunai dengan total belasan juta rupiah.
Acara penutupan turut dihadiri Anggota DPRD Kota Kupang Keny Sau dan Dominggus Kale Hia, Kadis Pariwisata, Camat Maulafa, Lurah Sikumana, para Ketua RT dan RW, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
✍🏼 : Ansel Ladjar/kl