Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Ende Bukan Lagi Kota Pelajar? Gubernur Melki Ingatkan Ancaman Serius untuk Masa Depan NTT

Kamis, 18 September 2025 | September 18, 2025 WIB Last Updated 2025-09-18T10:11:47Z

 

Gubernur NTT Melki Laka Lena soroti meredupnya predikat Ende sebagai Kota Pelajar. Literasi menurun, masa depan pendidikan NTT terancam. (📸: Alex Raditia) 


Ende,NTT, 18 September 2025 — Ende bukan lagi Kota Pelajar? Pertanyaan ini mencuat setelah Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa predikat Ende sebagai pusat pendidikan mulai pudar. Menurut Gubernur Melki, kualitas pendidikan di Ende menurun, terutama di jenjang SMP dan SMA.


“Ende ini menurut saya sudah mulai pudar sebagai pusat pendidikan berkualitas di NTT atau sekurang-kurangnya di Flores. Saya lihat ada penurunan kualitas pendidikan di Ende terutama di jenjang SMP dan SMA. Kehebatan Ende sebagai Kota Pelajar sudah mulai menurun sehingga perlu diperhatikan secara serius,” ujar Gubernur Melki saat bertemu para Pengawas, Kepala Sekolah, dan Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Ende di Aula Batara SMA Negeri 1 Ende, Kamis (18/9/2025).


Dalam sambutannya, ia menyoroti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi anak-anak NTT. “Dulu semua yang tamat SD pasti bisa baca dan tulis. Sekarang, jangankan SD, di tingkat SMP dan SMA bahkan tidak bisa baca tulis dengan baik. Kita jangan menikmati kondisi sekarang ini sebagai kondisi baik-baik saja,” tegasnya.


Ia menambahkan, “Kita sekarang memanen anak-anak kuliah yang kemampuan membaca dan berhitung tidak baik-baik saja. Dengan situasi model begini, kita bisa membayangkan masa depan NTT seperti apa.”


Menurutnya, peningkatan kapasitas guru dan kesungguhan dalam proses belajar-mengajar menjadi kunci. Apalagi dengan anggaran pendidikan NTT yang mencapai Rp2,3 triliun dari total APBD Rp5 triliun. “Bapak Ibu Guru harus mensyukuri apa yang sudah didapatkan saat ini. Anggaran untuk sektor pendidikan kita di NTT itu Rp2,3 triliun. Teman-teman di sektor pendidikan dapat lebih besar dibandingkan sektor-sektor lainnya,” ungkapnya.


Gubernur juga mendorong program One School One Product agar sekolah mampu menghasilkan produk kreatif berbasis potensi lokal. “Selama ini kita tidak terlalu serius untuk mengembangkan kewirausahaan sekolah. Kalau kita mau, pasti bisa jalan,” katanya.


Bupati Ende, Yosef Badeoda, mengapresiasi pertemuan ini sebagai kesempatan guru menyampaikan kondisi nyata pendidikan. “Jangan takut berkompetisi, karena hanya dengan cara ini kualitas kita akan meningkat,” ujarnya.


Koordinator Pengawas Ende mencatat ada 44 SMA/SMK/SLB dengan total siswa 14.364 orang. Mereka kini juga membentuk tim kerja untuk mendukung siswa masuk PTN, TNI, Polri, dan sekolah kedinasan sesuai program Quick Win Gubernur dan Wakil Gubernur.


Kehadiran Gubernur Melki disambut hangat dengan sapaan adat, tarian daerah, dan paduan suara SMA Negeri 1 Ende yang tampil memukau. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pejabat perangkat daerah, serta insan pers.

✒️: Baldus Sae