![]() |
| Sekda Kota Kupang Jefri Pelt ajak warga menjaga bumi lewat gerakan Kupang Go Green: dari pengelolaan sampah hingga penghijauan kota. |
Adv
Kota Kupang, NTT —Pemerintah Kota Kupang terus berbenah menuju kota yang lebih hijau, bersih, dan nyaman. Di bawah komando Wali Kota dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jefri Pelt, program Kupang Go Green menjadi tonggak penting dalam mewujudkan lingkungan hidup yang lestari sekaligus bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Yang pertama, kita sementara melakukan pembenahan terkait pengelolaan sampah. Itu sudah mulai berjalan, dan di akhir tahun ini kita akan lakukan evaluasi,” ujar Jefri Pelt kepada media di Kupang, Rabu (12/11/2025).
Langkah awal tersebut diiringi kegiatan penghijauan di sejumlah titik strategis. Salah satu fokus berada di jalur Boulevard 40 Kecamatan Maulafa, area terbuka yang kini disiapkan menjadi zona hijau.
“Musim hujan ini waktu yang tepat. Kami sedang melakukan penataan dan pemeliharaan tanaman. Itu wajib hukumnya untuk menuju Kota Kupang yang bersih,” tegas Sekda.
Konsep Kota Kupang Bersih bukan sekadar soal tumpukan sampah, tetapi juga tentang udara yang sehat dan lingkungan yang terjaga.
Melalui dukungan lintas perangkat daerah, Pemkot Kupang terus menggerakkan edukasi publik, termasuk larangan membakar sampah yang kini gencar disosialisasikan lewat Dinas Kominfo.“Itu terus kita giatkan. Akhir tahun nanti akan ada evaluasi besar untuk melihat sejauh mana progresnya,” jelas Jefri.
Menurutnya, pengelolaan sampah Kota Kupang kini sudah on the track. Walau masih ada kekurangan, berbagai inovasi terus dilakukan sesuai arahan Wali Kota agar kebutuhan lingkungan dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Langkah inovatif Pemkot Kupang diwujudkan melalui kolaborasi dengan bank-bank sampah. Warga kini diajak melihat sampah sebagai sumber nilai, bukan beban.
“Kami kerja sama dengan beberapa bank sampah agar masyarakat tahu bahwa sampah punya nilai ekonomi. Ujungnya adalah Kupang Go Green yang berdaya guna,” tutur Jefri.
Selain itu, pemerintah tengah membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa titik, termasuk kawasan PST. Fasilitas ini diharapkan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA serta memperkuat sistem daur ulang di tingkat kelurahan.
“Dulu, kalau hujan, sampah sering meluap ke jalan. Sekarang, kondisinya jauh lebih baik. Ini hasil kerja kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta,” tambahnya.
Gerakan Jumat Bersih dan Sabtu Bersih di tiap kelurahan kini menjadi rutinitas warga. Lurah-lurah melaporkan hasil kegiatan secara aktif melalui dokumentasi foto dan video.
“Anak-anak muda harus jadi pelopor gerakan hijau di lingkungan masing-masing. Mulailah dari hal sederhana — jangan buang sampah sembarangan,” pesan Jefri.
Ia juga menegaskan pentingnya kesadaran bahwa bumi bukanlah warisan, melainkan pinjaman dari generasi berikutnya.
“Kita bukan mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi meminjamnya dari anak cucu. Maka kita wajib mengembalikannya dalam keadaan yang lebih baik.”
Program Kupang Go Green kini berkembang menjadi gaya hidup baru di Kota Kupang — gerakan bersama untuk menanam, menjaga, dan mencintai lingkungan. Melalui kerja sama lintas sektor, cita-cita menuju Kupang yang bersih, hijau, dan nyaman semakin nyata di depan mata.
Gerakan Kupang Go Green bukan hanya menanam pohon, tetapi menanam kesadaran. Karena sejatinya, menjaga bumi hari ini berarti menjaga kehidupan anak cucu esok hari.
✒️: kl
