Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

BMMC 2025 Kupang Dibuka: 20 Tim Tampil, Sportainment Gen Z Warnai Turnamen

Kamis, 04 Desember 2025 | Desember 04, 2025 WIB Last Updated 2025-12-04T14:17:08Z

 

Pembukaan BMMC 2025 di Kupang menghadirkan 20 tim dan konsep sportainment yang menghidupkan semangat kebangkitan bola voli dan kreativitas anak muda NTT.




Kupang,NTT,--Turnamen BMMC 2025 Kupang resmi dimulai pada Kamis, 4 Desember 2025, di area outdoor GOR Oepoi. Pembukaan yang mengusung nuansa meriah ini sekaligus menandai dimulainya salah satu turnamen bola voli terbesar di Nusa Tenggara Timur. Dengan hadirnya  BMMC 2025 sejak awal, penyelenggaraan tahun ini turut menekankan misi kebangkitan olahraga voli di daerah.


Rangkaian acara dibuka dengan defile kontingen yang memamerkan kekuatan dan identitas daerah. Sebanyak 20 tim dari 11 kabupaten/kota tampil dalam parade tersebut. Komposisinya terdiri dari 13 tim putra dan 7 tim putri yang berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Ngada, Ende, Sikka, Sabu Raijua, Sumba Timur, dan Sumba Barat Daya (SBD). Defile ini menjadi simbol keberagaman dan antusiasme masyarakat NTT terhadap olahraga bola voli.


Ketua Umum KONI Josef Nae Soi dalam sambutannya memberikan pesan penuh makna, mengaitkan turnamen ini dengan sosok Ben Mboi. Ia menegaskan, 


"Turnamen ini sekaligus mengenang Ben Mboi, semangat Ben Mboi ini yang harus ditiru dan ikuti, ini motivasi untuk kita semua, menanglah dengan sopan tapi kalahlah dengan terhormat." Pesan tersebut menjadi pengingat penting mengenai nilai sportivitas dan karakter.


Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asadoma, juga menyoroti makna luas dari turnamen ini. Ia menyebut bahwa ajang ini bukan hanya soal raihan gelar juara, tetapi momentum kebangkitan generasi muda dalam berbagai aspek. 


"Turnamen ini bukan sekedar kompetisi, ini adalah ruang perjumpaan semangat olahraga, kreativitas anak muda dan gerak ekonomi masyarakat, dengan melibatkan tim dari hampir seluruh kabupaten/kota, BMMC 2025 menjadi salah satu turnamen terbesar yang di gelar oleh pengurus Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia (PBVSI) NTT," ungkapnya.


Ia juga menambahkan bahwa penyelenggaraan tahun ini membawa pendekatan yang berbeda. "Dengan konsep kreatif sportaiment, turnamen ini menghadirkan pertandingan bola Volly yang berkualitas sekaligus hiburan," tambah Jhoni, menggambarkan bagaimana olahraga kini diramu menjadi tontonan yang mampu menarik perhatian lintas generasi.


Ketua Umum PBVSI NTT, Winston Rondo, menegaskan bahwa BMMC 2025 memiliki visi jangka panjang. Dalam laporan panitia, ia menekankan bahwa ajang ini merupakan bagian dari gerakan besar.


  "Pembukaan hari ini bukan sekedar turnamen tapi sedang membangun sebuah gerakan, membangkitkan kejayaan Bola Volly NTT, sejak 30 tahun PBVSI hadir di NTT, bagi kami ini adalah gerakan membentuk karakter generasi muda dan gerakan membangun ekonomi masyarakat," katanya.


Ia kembali memperkuat pernyataannya dengan menambahkan, "Kita tidak sekedar membuka sebuah turnamen, hari ini kita tengah membangun sebuah gerakan, gerakan membangkitkan kejayaan Bola Volly NTT." Poin ini menegaskan bahwa turnamen bukan semata-mata pertandingan, tetapi strategi pembangunan ekosistem olahraga.


Untuk memberi ruang penonton lebih luas, babak penyisihan 4–10 Desember digelar secara gratis di area outdoor GOR Flobamora Oepoi. Sementara itu, pertandingan perempat final hingga final dipindahkan ke arena indoor dan dapat disaksikan dengan harga tiket terjangkau, yakni Rp10.000–Rp20.000.


BMMC 2025 tidak hanya menampilkan cabang olahraga voli, tetapi juga dirancang menjadi wadah kreativitas anak muda. Panggung besar disediakan bagi pelajar SMA/SMK, dancer, musisi lokal, komunitas kreatif, kreator digital, hingga modern dance competition SMA/SMK se-Kota Kupang yang menjadi magnet utama penonton.


Winston menutup laporan dengan menyoroti strategi pendekatan yang dirancang untuk generasi digital. 


"Pendekatan ini kami pakai, bukan tentang entertaimen saja, tapi kami sadar diera digital dan Gen Z ini untuk menjangkau anak muda melestarikan olahraga, maka perlu disentuh dengan cara mereka, tren jaman dalam kemasan olahraga tidak melulu tentang prestasi tapi didukung eforia dan experience penonton, yang tentunya akan lebih mendekatkan generasi muda dengan pemerintah dan olahraga bola Volly," tutupnya.


BMMC 2025 membuktikan bahwa sinergi olahraga, hiburan, dan kreativitas dapat menjadi kekuatan besar bagi kemajuan generasi muda NTT.

✒️: kl